Sukses

Indonesia Dapat Apresiasi di Ajang World Economic Forum

Indonesia kembali mendapat apresiasi dari dunia internasional mengenai stabilitas ekonomi dan politiknya.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali mendapat apresiasi dari dunia internasional mengenai stabilitas ekonomi dan politiknya. Hal itu diperoleh dari ajak World Economic Forum (WEF) di Davos, minggu lalu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan di ajang itu, selain dirinya Indonesia diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunimasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

"Kemarin di Davos kita peroleh apresiasi dari para menteri-menteri megara lain plus CEO korporasi mengenai stabilitas politik dan ekonomi Indonesia," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Selasa (29/1/2019).

Salah satu perusahaan yang mengapresiasi kestabilan ekonomi Indonesia, dimatakan Airlangga adalah Apple. Bahkan mereka menyatakan komitmennya untuk meningkatkan investasinya, khususnya untuk Apple Academy.

"Sekarang mereka baru mulai di Serpong. Dan yang kedua akan segera dibangun menjelang April di Surabaya. Kemudian yang ketiga akan dibuat di Batam," ucap dia.

Dengan peningkatan investasi ini, dikatakan Menperin, Indonesia akan menjadi centre of academy Apple yang ke tiga setelah Amerika dan Brazil.

Semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar berinvestasi ini diharapkan bisa menjadi stimulus bagi perusahaan dunia lainny untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Dengan demikian mereka sangat percaya dan confident dengan perekonomian Indonesia. Dan di dalam arena Davos mereka juga mengapresiasi roadmap Indonesia ‘Making Indonesia 4.0’," pungkas Menperin. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Di Ajang WEF, Menkominfo Tegaskan Komitmen RI Kembangkan Industri Digital

Sebelumnya, di sela-sela penyelenggaraan World Economic Forum 2019, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiandara menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi pengembangan teknologi digital, mendorong pembangunan infrastruktur, meningkatkan penetrasi dan produktivitas.

Ini dia sampaikan bersama Kepala BKPM Thomas Lembong saat menggelar keterangan pers kepada rekan-rekan medai dalam sesi Media Dinner di Pavilion Indonesia di Davos, waktu setempat.

“Kami telah memiliki satelit Palapa Ring sehingga semua masyarakat Indonesia dapat menikmati konektivitas internet broadband,” ujar Rudiantara.

Indpnesia, dengan populasi lebih dari 264 juta penduduk,di mana dua per tiga diantaranya berada di usia produktif 15-64 tahun telah mendapatkan penetrasi teknologi komunikasi yang baik.

Tercatat 105 juta diantaranya pengguna internet aktif, 173 juta diantaranya pengguna ponsel aktif, 96 juta merupakan pengguna media sosial yang aktif, dan 28 juta diantaranya konsumen e-commerce yang aktif.

Tak heran, jika dalam satu dekade terakhir, bisnis e-commerce di Indonesia telah pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesian mendapatkan pertumbuhan 17 persen per tahunnya. Pada 2017, bisnis rintisan digital di Indonesia berhasil meraup investasi senilai $4 miliar.

“Presiden Joko Widodo percaya, ekonomi digital akan menjadi sarana lompatan besar untuk Indonesia. Ia mendukung 100 persen pengembangannya karena beliau pun juga pemimpin yang melek teknologi,” ujar Thomas Lembong.

Dalam acara Media Dinner tersebut, Menkominfo juga menyampaikan pidato berjudul Indonesia is Poised to Benefit from the Digital Revolution. Berisi misi Indonesia untuk menjadi sumber energi digital Asia.

Kini, Indonesia telah menjadi penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara, sebagai rumah untuk 4 dari 10 Unicorn di kawasan ini : GoJek, Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak.

Ledakan pada bisnis rintisan Indonesia dan Unicorn kini menjadi salah saru pemain kunci dalam mendukung ekonomi digital negara tersebut.

Hari ini, total nilai 4 Unicorn tersebut – semuanya baru berdiri dalam kurun waktu 8 tahun dengan layanan digital kurang dari 4 tahun – telah melampaui nilai pasaran operator seluler yang telah berusia 4 dekade (kecuali untuk Telkomsel).

Kemkominfo juga mendorong industri digital melalui program Digital Talent Scholarships – sebuah program non-akademik berdurasi 2 bulan yang diadakan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan digital internasional seperti Microsoft dan Cisco, juga dengan sejumlah universitas setempat.

Topik bahasannya berkisar pada Kecerdasan Buatan, Keamanan Siber, Komputasi Awan dan Robotika.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.