Sukses

7 Ruas Baru Tol Trans Jawa Tak Gratis Lagi, Ini Daftar Tarifnya

PT Jasa Marga (Persero) akan melakukan pentarifan beberapa ruas tol Trans Jawa pada Senin 21 Januari 2019 tepat pukul 00.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa ruas jalan tol yang menjadi bagian dari jalan tol Trans Jawa pada 21 Januari 2019 tak akan gratis lagi. PT Jasa Marga (Persero) akan melakukan pentarifan tepat pada pukul 00.00 WIB.

Saat ini setidaknya ada tujuh ruas baru yang menjadi bagian dari jalan tol Trans Jawa yang dikelola oleh Jasa Marga.

"Jadi tarif ini sudah ada surat keputusan dari Kementerian PUPR, dan akan kita kenakan mulai 21 Januari 2019 pukul 00.00 WIB," kata EVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru kepada Liputan6.com, Sabtu (19/1/2019).

Lalu berapa tarifnya?

Berikut daftar tarif ruas tol baru bagian dari Trans Jawa yang dikutip Liputan6.com dari data Jasa Marga:

1. Jalan Tol Pemalang (Sewaka)-Batang (Pasekaran) Rp 39 ribu

- Segmen Pemalang IC - Pasekaran Rp 34 ribu

2. Jalan Tol Batang-Semarang (Kalikangkung) Rp 75 ribu

3. Jalan Tol Semarang (Banyumanik)-Solo (Kartasura) Rp 65.500 *

- Segmen Salatiga-Kartasura Rp 32.500 *

4. Jalan tol Ngawi (Klitikan) - Kertosono Rp 88 ribu

5. Jalan Tol Kertosono - Mojokerto Rp 46 ribu

6. Jalan Tol Gempol-Pasuruan (Grati) Rp 36 ribu- Segmen Pasuruan-Grati Rp 13.500

7. Jalan Tol Porong-Gempol Rp 9.000- Segmen Porong-Kejapanan Rp 6.000

 

*) Terdapat tambahan Rp 500 untuk segmen Kartasura-Colomadu milik PT Jasamarga Solo Ngawi

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenhub Kaji Rencana Pembukaan Trayek Bus Trans Jawa

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menggodok rencana trayek baru Jakarta-Surabaya via Tol Trans Jawa.

"Bus Trans Jawa ini kan sebetulnya satu kemajuan. Bahwa kalau ada bus yang menggunakan tol, pasti jarak tempuh itu menjadi lebih pendek. Dan okupansinya akan bertambah dibandingkan dengan yang lain," kata Menteri Perhubungan Budi Karya di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa 8 Januari 2019.

Dia pun telah menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait seperti BUMN operator bus Perum Damri dan operator bus swasta. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan trayek baru nantinya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Kita bilang oke kita bikin pioneer bagaimana bus Trans Jawa itu dilakukan. Intinya memang harus ada perintisan yah pertama kali mungkin okupansinya enggak bagus, tapi yang akan datang akan bagus," imbuh Budi.

Dia pun memastikan bahwa kehadiran trayek baru ini tidak akan mengancam kelangsungan bisnis PO swasta yang sudah berjalan selama ini.

"Enggak apa-apa, complimentary saja. Jadi pilihan saja. PO ini nanti bisa lewat tol juga. Kita serahkan Pak Dirjen nanti untuk ngomongin ini bagaimana," ungkapnya.

Rencananya, lanjut Budi akan ada subsidi dari pemerintah untuk menunjang operasional trayek ini di tahap awal. Meskipun demikian, belum ada keputusan detail mengenai besaran dan mekanisme subsidi yang bakal dikucurkan.

"Saya pikir kita tahap awal musti ada subsidi supaya ada daya tarik di sana," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.