Sukses

Rancangan Perpres Kendaraan Listrik Tinggal Tunggu Persetujuan Jokowi

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa draft rancangan Peraturan Presiden terkait kendaraan listrik sudah selesai dibuat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa draft rancangan Peraturan Presiden terkait kendaraan listrik sudah selesai dibuat. Saat ini draf tersebut tinggal disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Perpres (kendaraan listrik) itu kalau dari kami sudah final. Tapi final tentu tahap akhir dari Ratas nanti. Presiden mungkin mau ada opsi ini, opsi ini, ya kita lihat lagi," kata dia, dalam acara 'Coffee Morning bersama Menko Maritim', di Kantornya, Jakarta (14/1/2019).

Menurut dia, draft tersebut direncanakan akan dibahas dalam Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo, hari ini pukul 15.00 WIB. "Jam 3 (sore). Ratas schedule-jam tiga siang," ujarnya.

Meskipun demikian, Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini masih enggan menyampaikan poin-poin apa saja yang ada di dalam draft aturan kendaraan listrik tersebut.

"Kan ndak elok bos saya (presiden) belum saya laporin, saya sudah cerita ke publik. Itu kan etika. Tapi saya jamin sama kamu sudah ada," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dirut Len Industri Beberkan Tips Kembangkan Industri Mobil Listrik di RI

Indonesia tengah mengembangkan kembali mobil listrik. Namun, nampaknya untuk memulai bangun industri ini tidakl mudah.

Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan, sebenarnya ada cara bagaimana Indonesia lebih cepat dalam pengembangan mobil listrik ini. Tidak hanya pengembangan mobilnya, melainkan juga pengembangan industrinya secara keseluruhan.

Menurut dia, cara bekerja sama atau meniru dari negara-negara yang lebih maju dalam mobil listrik menjadi satu cara yang cukup efektif. 

"Kita kerja sama saja dengan mereka yang sudah lebih maju saja kemudian kita kembangkan di Indonesia. Tidak usah menjadi yang pertama di dunia, tapi jadi yang pertama di Indonesia saja dulu," kata dia kepada Liputan6.com seperti ditulis Minggu (30/12/2018).

Saat ini, Zakky menilai, ada dua negara yang bisa dijadikan referensi dalam pengembangan mobil listrik, yaitu Norwegia dan China. Norwegia, karena negara tersebut memiliki pengalaman lebih awal dalam pengembangan Electric Vehicle (EV). Sedangkan China, RI bisa belajar bagaimana memasarkan mobil listrik ini.

"Belajar dari dua negara ini banyak yang kita dapatkan. Mngkin dua negara ini kita harus banyak kerja sama. Dari situ kita coba bangun eksositemnya seperti apa," tambah Zakky.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.