Sukses

Jaga Ketahanan Pangan, Bulog Mau Simpan Cadangan Beras di Luar Negeri

China berhasil menjaga ketahanan pangan negara dengan cara berinvestasi dalam sektor pertanian di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjaga ketahanan pangan nasional, Perum Bulog mengajukan ide kepada pemerintah untuk menyimpan cadangan beras nasional di luar negeri.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah melontarkan gagasan kepadanya untuk menawarkan program investasi di sektor pertanian agar secara pasokan tercukupi.

"Pak Mentan berusaha untuk meningkatkan produksi pertanian di dalam negeri. Contohnya, saat ini yang sudah dilakukan adalah barang (merah). Itu produksinya luar biasa dan harganya drop (turun)," ungkap dia di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Jika hasil produksi sudah meningkat, dia mengimbau kepada pihak-pihak terkait agar memikirkan soal harga pendistribusiannya untuk masyarakat.

"Ini harus dilakukan, tapi jangan sampai yang disuruh pening lagi Menteri Pertanian. Dia sudah produksi, masa dia harus tanggung jawab lagi. Tapi jangan dilempar juga ke petani, nanti petani tidak semangat lagi bertani," ujarnya.

Lebih jauh, Buwas turut berkaca pada apa yang dilakukan China. Berbekal bantuan teknologi, China berhasil menjaga ketahanan pangan negara dengan cara berinvestasi dalam sektor pertanian di luar negeri.

"Makanya, China sekarang ketahanan pangannya 10 tahun. Padahal bukan negara pertanian, bukan negara agraris. Sekarang harga makanan di China itu murah karena dijamin dan disubsidi," urainya.

"Seharusnya kita seperti itu. Soal pangan ini mestinya jangan dipakai untuk jadi mainan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usul ke Presiden

Saat ditanya apakah ide berinvestasi pangan di luar negeri ini telah diusulkan kepada Presiden Jokowi, Buwas menjawab, pihaknya masih harus memperhitungkan gagasan itu lebih lanjut.

"Ya kami harus berhitung, seperti apa sistemnya dan lain-lain. Next-lah, kami pasti akan pikirkan yang terbaik untuk bangsa ini," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.