Sukses

Harga Emas Tertekan Rencana Kenaikan Suku Bunga AS

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus 0,5 persen lebih rendah ke level USD 1.262,40 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas mengalami tekanan pada perdagangan Selasa. Tekanan terhadap harga emas ini hingga mencapai level terendah dalam enam bulan.

Sentimen utama yang menekan harga emas adalah rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip Reuters, Rabu (27/6/2018), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen ke level USD 1.260,72 per ounce, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terlemah sejak 18 Desember 2017 di USD 1.257,74 di awal sesi.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus 0,5 persen lebih rendah ke level USD 1.262,40 per ounce.

Analis INTL FCStone Edward Meir menjelaskan saat ini pelaku pasar sedang digelayuti ketakutan akan perang dagang. Hal tersebut seharusnya menjadi pendorong kenaikan harga emas. Namun sayangnya, hal tersebut tak terjadi.

Pelaku pasar justru lebih melihat sentimen rencana kenaikan suku bunga the Fed setelah melihat prospek pertumbuhan ekonomi AS yang cerah. "Sentimen suku bunga terus menggerogoti harga emas," jelas dia.

Gubernur The Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan bahwa bank sentral AS harus melanjutkan secara bertahap laju kenaikan suku bunga di tengah ekonomi yang kuat untuk menyeimbangkan pekerjaan dan sasaran inflasi.

Emas, yang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, menjadi terpukul sehingga tertekan ke tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut terjadi karena logam mulia harus bersaing dengan surat utang yang memberikan keuntungan kenaikan harga dan bunga.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Dekati Posisi Terendah dalam 6 Bulan

Pada perdagangan sebelumnya, harga emas turun mendekati posisi terendah dalam enam bulan dipicu investor yang berbondong-bondong ke memilih membeli treasury AS.

Kondisi ini terjadi di tengah kekhawatiran perang perdagangan global meningkat lebih tinggi setelah sebuah laporan mengatakan jika AS berencana melarang perusahaan-perusahaan China untuk berinvestasi di dalam perusahaan teknologinya.

Departemen Keuangan AS sedang menyusun aturan yang akan memblokir perusahaan yang setidaknya 25 persen kepemilikannya dipunyai China.

Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai tempat yang aman saat terjadi ketidakpastian geopolitik, telah gagal menguntungkan investor yang kini lenih memilih utang treasury AS.    

"Sekarang, uang terbang menuju masuk ke dalam obligasi," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJOFutures.

"Komoditas secara keseluruhan ditarik kembali dengan ancaman tarif," dia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.