Sukses

Dibuka Saat Lebaran, Begini Progres Pembangunan Tol Bocimi Seksi I

Ini kemajuan pembangunan Tol Bocimi Seksi I dari Ciawi menuju Cigombong.

Liputan6.com, Bogor - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) Seksi I dari Ciawi menuju Cigombong bisa dilalui fungsional saat mendekati Lebaran. Proyek pengerjaannya kini hampir sepenuhnya selesai.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry T Zuna menargetkan, seksi I tol mulai bisa fungsional beberapa hari sebelum Lebaran sampai Cigombong, Kabupaten Bogor.

"Sekarang pengerjaan seksi I yang 15,3 km ini sudah hampir selesai. Untuk bisa fungsional, itu nanti kita serahkan ke pihak kepolisian. Mungkin sekitar H-7 (Lebaran)," terang dia di Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (7/6/2018).

Adapun nilai dana yang dikeluarkan untuk pengerjaan Seksi 1 proyek Tol Cigombong ini sekitar Rp 3,1 triliun. Saat ini, kemajuan konstruksinya sudah sekitar 89 persen, serta dilengkapi rest area km 10 pada sisi kanan jalur.

Tol juga memiliki jumlah lajur 2x3, dan baru akan dibuka sebanyak 2x2 lajur saat arus pulang-pergi mudik Lebaran 2018.

Sementara itu, Direktur Utama PT Trans Jabar Tol, Sadali menerangkan lebih detail, progres konstruksi Tol Bocimi Seksi I saat ini sudah mencapai sekitar 95 persen. Selain itu, ia menambahkan, akan tersedia dua pintu tol di ruas tersebut.

"Total ada tujuh pintu exit sepanjang Tol Bocimi ini, yaitu Ciawi, Caringin, Cigombong, Cibadak, Sukabumi Barat, Sukabumi Tengah, dan Sukabumi Timur. Untuk yang seksi I ini, ada di Caringin dan Cigombong," ujar dia.

"Caringin dibuka darurat. Kalau dari simpang Ciawi dibuka dua arah, Cigombong satu arah," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingat, Kecepatan di Tol Fungsional Tak Boleh Lebih dari 40 Km per Jam

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pemudik yang akan melewati arus tol fungsional untuk tidak memacu kecepatan kendaraan melebihi 40 km per jam. Hal ini dikarenakan kondisi permukaan jalan yang belum rata serta minimnya lampu penerangan pada ruas tol fungsional.

Budi pun juga mengimbau pemudik untuk berhati-hati serta tidak ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraannya.

"Saya pikir kita punya waktu libur yang panjang, nikmati saja perjalanannya. Kalau 12 jam jalani 12 jam. Jangan ngoyo karena bisa fatal. Katakanlah Jakarta-Semarang bisa 10-12 jam, tidak perlu dipacu menjadi 6 jam," terang Budi, pada 6 Juni 2018. 

Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono juga mengingatkan pemudik untuk beristirahat jika sudah mengalami kelelahan dalam perjalanan.

"Kami mewanti-wangi agar kecepatan tidak lebih dari 40 km per jam agar aman. Karena titik lelah dari Jakarta itu saat masuk Pemalang, Batang dan Kendal. Oleh karenanya silahkan istirahat di rest areayang sudah dipersiapkan," kata Condro.

Menurut Budi, pemberian edukasi serta informasi mudik Lebaran sangat penting khususnya bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik.

"Perilaku ini memang harus diedukasi seperti membatasi kecepatan, memberikan alternatif kapan mudik. Dan makin hari masyarakat itu sangat patuh dengan apa yg kita komunikasikan," tutup dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini