Sukses

Mendag Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Ramadan dan Lebaran

Mendag Enggartiasto Lukita memastikan stok pangan aman dan harga terkendali jelang Ramadan dan Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan stok pangan aman dan harga terkendali jelang memasuki bulan Ramadan yang jatuh pada Mei dan Lebaran pada Juni 2018. Hal ini diutarakannya usai mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk bahan pangan inti.

"Jadi kita harus lakukan ini (koordinasi) jauh-jauh hari supaya tidak ada kendala nantinya waktu pelaksanaan. Jadi kita pastikan semua stok akan aman, diharapkan nanti tidak ada gejolak harga yang signifikan," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Enggartiasto mengatakan, salah satu hal yang dikeluhkan para pengusaha mendekati Lebaran adalah terhambatnya pasokan, mengingat adanya pembatasan kendaraan logsitik. Untuk itu, dia meminta, mulai saat ini para pedagang untuk mendistribusikan stoknya di berbagai wilayah di Indonesia.

Seperti dicontohkan para pedagang ritel. Para pengusaha mulai hari ini akan meningkatkan stoknya di masing-masing gudang mereka. Dengan begitu, stabilitas harga tetap terjaga.

Lebih jauh Enggartiasto menceritakan, komoditas bahan pangan yang sempat membuatnya khawatir adalah beras. Di mana beras dalam dua bulan pertama di 2018 mengalami kenaikan harga. Bahkan sampai saat ini di beberapa daerah, harga beras masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Namun melihat stok yang tersedia baik itu Bulog atau di Cipinang, saya yakin akan berangsur turun. Kita kerahkan semua stok yang ada, mulai dari impor hingga yang diserap dari petani," dia menambahkan. 

Khusus untuk beras, Kemendag memiliki Satuan Tugas (Satgas) untuk memantau pergerakan harga beras di masing-masing pasar. Dengan demikian, diharapkan kalau terjadi sedikit gejolak bisa langsung dilakukan intervensi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Daging Impor Dijual Rp 80 Ribu per Kg

Untuk minyak goreng, dalam rapat koordinasi pangan dengan para pengusaha tersebut, Enggartiasto meminta untuk adanya penjualan minyak goreng dengan kapasitas 0,5 liter. Selama ini para pedagang ritel hanya menjual minimal 1 liter. Langkah ini untuk memberikan pilihan kepada masyarakat, sehingga daya beli tetap tinggi.

"Kalau dari sisi produsen mereka mengaku tidak ada masalah mengenai stok, mereka siap berapa saja," tegasnya.

Untuk komoditas gula, lanjutnya, harga saat ini ada di bawah HET. Dengan demikian, stok melimpah sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Sedangkan untuk daging, Enggartiasto akan meminta kepada para importir untuk menambah pasokan dengan berbagai syarat.

"Syaratnya mereka harus jual daging impor itu di harga Rp 80 ribu per kg. Kalau tidak saya akan impor sendiri lewat BUMN," katanya.

Dia berharap komitmen para pengusaha dalam menjaga harga bahan pangan tersebut harus benar-benar terlaksana.

"Ya kalau sebelum Ramadan, pedagang sudah ambil untung banyak, sekarang kita bantu masyarakat untuk bisa menjalankan Lebaran dengan baik," tutup Enggartiasto. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.