Sukses

Tambah Daya, Indocement Jadi Konsumen Terbesar PLN di Jabar

PLN akan tambah trafo di dua gardu induk untuk penuhi permintaan industri di Bogor dan Gunung Putri.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memenuhi permintaan tambah daya listrik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dari 180 MVA ke 220 MVA pada paruh kedua tahun 2016 ini.

Dengan begitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menjadi pelanggan dengan daya terbesar bagi PLN Distribusi Jawa Barat.

General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana‎ mengatakan, perubahan daya ini terkait dengan rencana ada penambahan pabrik baru milik perusahaan yang terletak di daerah Citeureup Bogor tersebut.

"Sudah kewajiban kami untuk memenuhi permintaan tambah daya pelanggan. Hal ini sebagai wujud komitmen kami dalam meningkatkan ekonomi dan industri nasional," kata Iwan, di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

‎Iwan mengungkapkan, sebagai pelanggan industri tegangan tinggi daya di atas 30 MVA, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dipasok dari Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV), melalui Gardu Induk Semen Baru.

Selain produsen Semen Tiga Roda di Bogor, ada dua perusahaan lain yang juga tercatat sebagai pelanggan industri tegangan tinggi, yaitu PT Holcim Indonesia Tbk dan PT Aspex Kumbong.     

Pada kuartal ketiga 2016 ini, pemakaian listrik industri di Bogor tumbuh sekitar 6 persen menjadi 518,5 juta kWh, dari 489 juta kWh di periode sama tahun lalu. Beberapa jenis industri yang meningkat penggunaan listrik antara lain industri pengolahan batu di Jasinga dan  industri minuman kemasan.

Untuk memenuhi permintaan industri di Bogor dan Gunung Putri, PLN akan menambah trafo di dua Gardu Induk, yaitu Gardu Induk Semen Baru yang bertambah sebanyak 2 x 60 MVA dan Gardu Induk Sentul yang bertambah 1 x 60 MVA.  

"PLN sangat mendukung tumbuhnya dunia bisnis dan industri. Beberapa program telah dan terus disempurnakan PLN untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha, sehingga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Bangsa," ujar Iwan Purwana. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini