Sukses

Tiru Thailand, Kemendag Ingin Restoran RI Tersebar di AS

Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago mendorong pendirian restoran-restoran Indonesia di Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago mendorong pendirian restoran-restoran Indonesia di Amerika Serikat (AS). Dengan cara ini, akan mempermudah promosi produk makanan dan kuliner Indonesia di negara Paman Sam tersebut.

Kepala ITPC Chicago Wijayanto mengatakan, jika ingin memperkenalkan produk makanan dan kuliner ataupun produk peralatan masak di AS, salah satu cara terbaik adalah melalui restoran. Hal ini terbukti sukses dilakukan oleh Thailand, Jepang, dan Tiongkok.

Wijayanto mengatakan, saat ini produk makanan dan minuman dari ketiga negara tersebut telah terkenal di AS. Hal ini lantaran banyaknya restoran dari tiga negara tersebut yang didirikan di AS.

"Kami ingin banyak restoran Indonesia tumbuh di Amerika. Semakin banyak restoran Indonesia, makin mudah mempromosikan produk-produk kuliner TanahAir‎," ujar dia diJakarta, Selasa (31/5/2016).

Wijayanto juga mengungkapkan, potensi pasar kuliner di AS juga terus mengalami pertumbuhan. Pasalnya di negara tersebut tengah tumbuh‎ tren untuk mencoba jenis kuliner baru yang berasal negara lain. Hal ini tentunya juga menjadi peluang bagi kuliner Indonesia.

"Industri kuliner di Amerika saat ini berkembang cukup pesat, dan banyak tumbuh restoran-restoran baru seiring dengan tumbuhnya kultur suka mencoba makanan baru di antara masyarakat Amerika,"‎ tandas dia.

Pada dasarnya beberapa makanan Indonesia disukai di manca negara. Salah satunya adalah sambal. Dalam acara China International Import Expo (CIIE) 2016 di Tiongkok, sambal asal Indonesia diserbu poengunjung. Bahkan dalam pameran industri perdagangan bertaraf internasional tersebut, ada yang memesan hingga 10 kontainer sambal.

Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Tjahya Widayanti mengatakan, produk cita rasa Indonesia berhasil menarik pasar Tiongkok. Tak disangka, saus sambal dan saus tomat yang merupakan salah satu produk yang dipamerkan Paviliun Indonesia di CIIE 2016 kebanjiran order.

"Kami percaya produk Indonesia tak kalah bersaing di pasar utama Tiongkok," kata Tjahya, di Jakarta, Sabtu (29/5/2016). Dalam kontrak pembelian, produk saus sambal dan saus tomat dibeli sebanyak 10 kontainer dalam dua bulan ke depan.

Produk-produk ini rencananya akan mengisi gerai Olle Supermarket yang mempunyai 50 cabang di Shanghai dan sekitarnya. Produk saus sambal ini juga bakal mewarnai rak-rak Sam’s Club untuk 5 cabang Lotte, serta supermarket lokal di Tiongkok.

Tak hanya itu, produk handicraft kayu dan batu-batuan, kopi luwak, perhiasan, makanan ringan, oil scrub & aromatherapy, biskuit dan wafer, sabun, palm wax, minyak goreng dan margarin juga meraih order dari sekitar 1.500 pengunjung dari berbagai negara, seperti Singapura, Taiwan, dan Jepang.

Paviliun Indonesia juga disesaki pengunjung lokal yang berasal dari Nanjing, Shenzhen, Shanghai, Jiangsu, Beijing, dan Guangzhou. Pada pameran yang berlangsung 19-21 Mei 2016 di Kunshan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) itu, Indonesia berhasil meraup total transaksi sebesar US$ 652.660.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.