Sukses

Pemerintah Bakal Bangun 20 Kampung Nelayan

Dalam kampung nelayan tersebut, akan dibangun beragam fasilitas yang layak bagi para nelayan, salah satunya yaitu fasilitas air bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor kemaritiman menjadi salah satu perhatian utama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain membangun tol laut untuk mengurang disparitas harga di barat dan timur, pemerintah juga mendorong pembangunan infrastruktur kampung nelayan sehingga mendorong peningkatan hasil laut guna menciptakan kesejahteraan masyarakat pesisir. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber DayaRizalRamli mengatakan, salah satu program yang dari kementerian dalam waktu dekat ini adalah membangun kampung nelayan menjadi kampung yang bersih dan hijau. Selama ini kampung nelayan‎di Indonesia identik dengan kondisi yang kotor, kumuh dan bau. "Kami akan bangun 20 kampung nelayan yang bersih dan hijau," ujar dia diJakarta, Senin (2/5/2016).

Rizal mengungkapkan, dalam kampung nelayan tersebut, akan dibangun beragam fasilitas yang layak bagi para nelayan, salah satunya yaitu fasilitas air bersih. Ketersediaan air yang bersih memang selama ini yang jadi masalah utama dan menjadi sebab timbulnya penyakit bagi masyarakat nelayan.

"Salah satunya akan tersedia air bersih bagi para nelayan, karena selama ini kampung nelayan itu kotor dan bau. Ini kami ubah," kata dia.

Selain akan membangun kampung nelayan, pemerintah juga telah melaksanakan program asuransi bagi nelayan. Adanya program ini sebagai upaya pemerintah memberikan perlindungan kepada para nelayan karena profesi tersebut rentan terhadap bahaya. "Sejak dua bulan terakhir kita buat program asuransi untuk nelayan," ungkap dia.

Program asuransi nelayan tersebut memberikan bantuan kepada nelayan jika mengalami kecelakaan atau meninggal dunia. Selain itu, anak-anak nelayan juga akan mendapatkan biaya pendidikan agar bisa bersekolah.

"Kalau meninggal dapat santunan sebesar Rp 36 juta. Dan anaknya akan mendapat beasiswa untuk sekolah. Kalau kecelakaan, semuanya (biaya pengobatan) sudah ditanggung," tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini