Sukses

Aneka Tambang Tunggu Mandat Pemerintah Soal Akuisisi Freeport

Aneka Tambang masih menunggu keputusan pemerintah soal rencana akuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih menunggu keputusan pemerintah soal rencana akuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Freeport Indonesia menawarkan saham ke pemerintah sebanyak 10,64 persen dengan nilai US$ 1,7 miliar.

Direktur Pemasaran Aneka Tambang Hari Widjajanto mengatakan, perseroan siap jika ditunjuk pemerintah untuk akuisisi saham Freeport Indonesia. "‎Ini nanti ikut pemerintah saja bagaimana diarahkan, kuncinya pemerintah, jadi maksudnya ditawarkan pemerintah dulu, bagaimana arahnya. Kita sudah siap," kata dia di Jakarta, Senin (11/4/2016).

Dari segi teknis, Aneka Tambang memiliki kompetensi untuk mengelola tambang PTFI. Namun begitu, patut diakui jika kapasitas tambang PTFI jauh lebih besar dari yang dimiliki ANTM.

"Saya hanya mengatakan Antam memiliki tambang bawah tanah. Baik tambang Pongkor maupun Cibaliung. Memang dari skala Freeport, skala besar," ujarnya.

Di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengatakan, pemerintah mengaku keberatan atas harga penawaran saham PTFI.

Saham itu dianggap terlampau mahal sehingga pemerintah melayangkan keberatan melalui surat tanggapan ke PTFI. "Kami sudah kasih surat tanggapan. Bahwa keberatan, harganya kemahalan. Iya lah keberatan (surat dikirim ke) Freeport kemarin," kata dia.

Bambang mengatakan, ada perbedaan sudut pandang dalam menghitung saham tersebut. Pemerintah menghitung berdasarkan aset sedangkan PTFI berdasarkan cadangan yang ada sampai 2041. "Justru itulah kan ada perbedaan, 2041 mereka. Pemerintah punya pandangan lain," ungkap Bambang.

Meski begitu, Bambang enggan membeberkan harga yang diusulkan pemerintah. "Kita nggak bisa kasih tahu sekarang. Nanti Freeport ‎tahu," tukas Bambang. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini