Sukses

Listrik Jawa-Bali Defisit, Akan Ada Pemadaman Beberapa Hari

Pemadaman dilakukan karena jaringan kelistrikan Jawa Bali kekurangan pasokan 1.000 Mega Watt (Mw).

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan, ‎pemadaman listrikselama dua hari terakhir akan terus berlanjut. Pemadaman dilakukan karena jaringan kelistrikan Jawa Bali kekurangan pasokan 1.000 Mega Watt (Mw).

Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto‎, mengatakan dua hari terakhir ini terjadi defisit di Jawa dan Bali sekitar 1.000 MW di saat beban puncak sedangkan beban puncak sistem kelistrikan Jawa Bali sekitar 23.900 MW. Ada kemungkinan defisit ini masih akan berlangsung beberapa hari ke depan jika perbaikan beberapa pembangkit yang terganggu mengalami keterlambatan.

"Namun PLN berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat perbaikan pembangkit," kata Bambang, di Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Bambang mengungkapkan kekurangan pasokan listrik tersebut disebabkan oleh kemarau yang berlangsung cukup panjang tahun ini mengurangi kehandalan beberapa Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) dalam memproduksi listrik.

"Kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya pasokan listrik dari beberapa pusat pembangkit," jelas Bambang.

Bambang menambahkan, karena kekurangan pasokan listrik dari PLTA, berakibat pemadaman bergilir saat jaringan kelisrikan Jawa Bali mengalami beban puncak saat pukul 17.00-20.00 WIB.

"Di Jawa Bali yang telah tersambung menjadi satu sistem kelistrikan, pada waktu beban puncak (18.00 - 22.00 waktu setempat) mengalami kekurangan pasokan (defisit daya) sehingga terpaksa dilakukan pemadaman di beberapa lokasi secara bergilir maksimal selama tiga jam setiap kali padam supaya tidak terlalu mengganggu aktifitas pelanggan," paparnya.

Bambang meyebutkan dua PLTA besar yaitu PLTA Cirata 1000 Mega Watt (MW) dan PLTA Saguling 700 MW di Jawa Barat tidak bisa beroperasi karena air waduk yang terbatas dan diprioritaskan untuk pengairan.

"Beberapa PLTA lain juga mengalami hal serupa," ungkapnya.

Hal tersebut diperparah pada saat yang sama sejak 28 Oktober dini hari terjadi gangguan pada main transformer Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton unit 7 & 8 kapasitas 1.200 MW yang dioperasikan oleh Pailton Energy Company (PEC).

"Di samping itu beberapa pembangkit besar juga seperti PLTU Indramayu, PLTU Suralaya dan PLTU Pelabuhan Ratu," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.