Sukses

Garuda Resmi Operasikan Hanggar Pesawat Terbesar di Dunia

Garuda Indonesia meresmikan bengkel pesawat atau hanggar terbarunya di kawasan Bandara Soekarno Hatta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) hari ini meresmikan bengkel pesawat atau hanggar barunya di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Acara peresmian direncanakan akan dilakukan pada pukul 09.00 WIB ‎oleh Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo.

Hanggar ini diklaim menjadi hanggar terbesar di dunia, yang mampu menampung hingga 16‎ badan pesawat. Sementara itu, pada umumnya hanggar hanya memiliki kapasitas 8-12 badan pesawat.

‎PT Garuda Maintenance Facility yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia didaulat sebagai perusahaan yang akan mengelola hanggar tersebut.

Di hanggar ini nantinya akan dioperasikan teknologi canggih dan menerapkan konsep green energy, sehingga selain hemat listrik nantinya juga akan ramah lingkungan.

Hanggar ini memiliki luas 64.000 meter persegi dan berada satu kompleks dengan hanggar lama yang sudah dimiliki Garuda Indonesia. Dengan demikian, dalam operasionalnya direncanakan juga akan menggunakan mobil listrik.

"Insya Allah Pak Jokowi bisa meresmikan pada 28 September, atau kalau tidak Bu Menteri (BUMN). Sekarang sudah beroperasi, tapi belum beroperasi 100 persen," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo.

Sampai saat ini sudah ada beberapa pesawat yang berada di hanggar tersebut dalam proses perbaikan, di antaranya milik maskapai Virgin Atlantic, Nam Air, Sriwijaya, dan AirAsia.

Nantinya maskapai-maskapai tersebut menjadi bukti yang bisa ditampilkan ke Presiden Jokowi saat meresmikan hanggar yang pembangunannya memakan investasi US$ 60 juta atau setara dengan Rp 879,3 miliar (kurs Rp 14.655 per dolar AS).

Untuk mendukung operasional hanggar tersebut, Arif mengaku membutuhkan setidaknya ratusan teknisi. Diperkirakan, sampai akhir tahun pihaknya akan membuka lowongan pekerjaan bagi teknisi hingga 300 orang.

"Kita masih membutuhkan teknisi-teknisi lebih banyak karena dengan pertumbuhan pesawat yang kita rawat dan pasar-pasar yang kita rawat, mencakup pasar ASEAN dan internasional. Oleh karena itu, kita butuh 300 teknisi dalam satu tahun ke depan," ujar dia‎. (Yas/Ndw/Sar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini