Pertamina Ungkap Fakta Baru dari Tumpahan Minyak di Teluk Penyu

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menemukan fakta baru tentang tumpahan minyak dari kapal yang terjadi di Pantai Teluk Penyu Cilacap, Jawa Tengah.

Public Relations Section Head Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap Musriyadi mengatakan, dalam penanggulangan ceceran minyak yang terjadi pada 25 Mei 2015 pihaknya telah melakukan  langkah-langkah investigasi bekerja sama dengan tim, instansi dan lembaga terkait hingga saat ini.

Dari hasil investigasi sementara, berdasarkan tes uji coba laboratorium yang dilakukan oleh Pertamina RU IV Cilacap, diperoleh hasil bahwa ceceran minyakyang ditemukan di lokasi kejadian yakni Pantai Teluk Penyu Cilacap bukanlah berasal dari fasilitas Single Point Mooring (SPM) karena jenisnya berbeda.

"Uji coba tersebut dilakukan dengan cara pengambilan sepuluh sampling di titik lokasi yang berbeda-beda dalam jangkauan Pantai Teluk Penyu Cilacap," kata Musriyadi, di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Musriyadi menambahkan, sesuai hasil uji coba laboratorium tersebut, ditemukan minyak yang terdapat di pinggiran Pantai Teluk Penyu merupakan minyak dengan jenis Marine Fuel Oil (MFO), sementara minyak yang ada di SPM adalah minyak berjenis Arabian Light Crude (ALC).

"Saat ini Pertamina RU IV juga masih menunggu hasil uji coba laboratorium dari beberapa instansi yang diharapkan hasilnya akan keluar dalam waktu dekat," tuturnya.

Berdasarkan hasil simulasi salah satu Perguruan Tinggi terkait, diduga bahwa ceceran minyak yang ditemukan di lokasi Pantai Teluk Penyu berasal dari kapal-kapal yang menunggu giliran antre masuk ke dermaga, salah satu kapal yang mengangkut MFO tersangkut di batu karang dan mengalami kerusakan pada lambungnya.

Meski begitu, Pertamina RU IV Cilacap tetap berupaya berpartisipasi untuk menanggulangi ceceran minyak dan pelestarian lingkungan melalui kegiatan Coastal Clean Up bekerjasama dengan aparat keamanan dari Kodim, Polres, dan Lanal Cilacap untuk membersihkan Pantai Teluk Penyu Area 70 dengan mengikutsertakan Pekerja Pertamina RU IV, Instansi Pemerintah, Aparat Keamanan, dan Masyarakat sekitar. (Pew/Ndw)