Sukses

Raja Arab Bagi Bonus, Pembelian Emas Melonjak

Para pedagang emas asal Arab Saudi mendapat keuntungan berkali-kali lipat.

Liputan6.com, New York - Berpulangnya Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saud tak hanya meninggalkan duka yang dalam bagi rakyat yang ditinggalkan. Namun juga menimbulkan suka. Pasalnya, Raja Arab Saudi baru Salman bin Abdulaziz Al Saud membagi-bagikan uang pada rakyatnya dengan berjumlah US$ 32 miliar atau Rp 412,6 triliun sebagai bentuk bantuan untuk mengatasi masalah transisi politis. Alhasil, pembelian emas pun melonjak.

Raja Salman, Putra dari Raja Abdullah yang naik tahta langsung memberikan bonus untuk seluruh rakyat Arab selama dua bulan. dilansir dari laman nbcnews.com, Selasa (24/2/2015), menurut penjual emas di pasar Riyadh -yang disebut souk- para penerima bonus tersebut tidak bisa menghabiskan uang tersebut dengan cukup cepat. Pasalnya, perhiasan emas yang dijual oleh para souk tersebuttak bisa menutupi kebutuhan dari para pembeli.

"Ada lebih banyak orang membeli emas dari yang kami perkirakan bisa kami layani," begitu yang diungkapkan Ali bin Ali, pria berusia 32 tahun yang merupakan salah satu pemilik Al Safwa Jewelry.

Dari kunjungan NBC News pada minggu lalu, souk ini jauh lebih sibuk dibanding minggu-minggu sebelum kematian Raja Abdullah. Menurut Ali, penjualan tokonya meningkat tiga kali lipat sejak akhir bulan Januari 2015 lalu.

Menurut salah satu pelanggan, Noura Al Ammar yang berusia 19 tahun, bonus ini merupakan tanda bahwa Raja Salman ingin membuat seluruh rakyat turut merasakan kekayaan negara. Noura mengungkapkan bahwa ia "cinta" Sang Raja.

Bonus tambahan ini juga menjadi pengalihan dari ancaman grup ekstremis semacam ISIS, yang sudah menyerang negara Iraq dan mengancam untuk mencuci otak populasi anak-anak muda Arab Saudi.

Untuk diketahui, rakyat yang mendapat bantuan dari Raja Salman tersebut termasuk seluruh pegawai negeri, tentara, siswa dan para pensiunan. Seluruh rakyat dari berbagai asosiasi profesional hingga klub olahraga juga mendapatkan bantuan tersebut.

Setiap individu akan mendapatkan bonus yang setara dengan dua kali gajinya.

Sekitar 3 juta dari 5,5 juta total pegawai pemerintahan akan mendapatkan bagian dari uang tersebut. Jumlah uang tersebut akan memperkaya rakyat Arab dari seluruh sektor masyarakat.

Sejumlah perusahaan swasta juga ikut mendapatkan bonus dari kebijakan tersebut.

"Ini waktunya berpesta bagi Arab Saudi," ujar Direktur Ashmore Group Middle East John Sfakianakis.

Dia menjelaskan, rata-rata gaji di pemerintahan sekitar US$ 2.400 per bulan, tapi beberapa pegawai lain dapat menghasilkan US$ 4.800 per bulan atau bahkan lebih. Artinya, rakyat Arab Saudi akan menerima bonus sebesar US$ 5.000 hingga US$ 10 ribu.

Jumlah tersebut dapat melampaui pendapatan per kapita banyak negara miskin di dunia. (Indy/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.