Sukses

Mendag: Jangan Adu Saya dengan Menko Soal Impor Beras

Menurut Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, operasi pasar tetap dijalankan untuk menstabilkan harga beras.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan berbeda antara Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil soal upaya stabilisasi harga beras di pasar membuat keduanya dinilai tak kompak.

Menko Perekonomian menyarankan Mendag dan Perum Bulog untuk mengimpor beras dalam rangka menekan harga beras. Sementara Mendag bersikukuh membenahi sistem dan jalur distribusi ‎yang memicu harga beras tak kunjung turun meski stok beras memadai.

Dikonfirmasi mengenai keinginan Menko Perekonomian agar impor beras, Mendag Rachmat Gobel justru mengeluarkan celetukan. "Jangan adu saya dengan Menko," ujar dia sambil berlalu dan sibuk Operasi Pasar Beras Bulog di kawasan Rumah Susun Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (22/2/2015).

Ia menegaskan, pihaknya tidak akan mengimpor beras dalam waktu dekat mengingat stok beras di gudang Bulog sangat cukup. Walaupun ini kebijakan berat, namun Rachmat mengaku tetap akan menjalankannya dengan bantuan operasi pasar.

"Lewat operasi pasar langsung ke konsumen bisa menstabilkan harga beras, karena stok beras Bulog cukup. Ini memang berat, tapi kalau bos Bulog-nya Bu Lenny Sugihat tidak perlu khawatir sebab kami punya tujuan sama," cetus dia.

Rachmat justru menyalahkan kebijakan impor yang diambil pemerintah sebelumnya hanya untuk menstabilkan harga beras. Menurut catatan, harga beras tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode lalu. "Mungkin tahun lalu pakai impor untuk mengatasinya," jelasnya.

Sementara Direktur Utama Bulog, Lenny Sugihat memastikan, ketersediaan beras di gudang Bulog sangat memadai sehingga tak perlu ada impor untuk mengendalikan harga. Sayangnya ketika didesak jumlah stok beras Bulog, dia enggan menyebutkannya.

"Mau berapa 2 juta ton, 1,6 juta ton, pokoknya ada dan cukup. Makanya kita siapkan 5 ton setiap hari untuk operasi pasar di Jadetabek sejak 16 Februari lalu," papar dia.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina mengatakan, pemerintah akan mencatatkan surplus beras tahun ini. "Dari data stok beras cukup kok, angkanya surplus tahun ini. Jadi Maret-April ini, stok bakal melimpah," terang dia.(Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini