Rupiah Terburuk diantara 24 Negara Berkembang

Kurs rupiah pada perdagangan hari ini kembali menguat 0,3% ke level 11.974 per dolar AS.

oleh Syahid Latif diperbarui 29 Nov 2013, 12:01 WIB
Rupiah mempimpin pelemahan terdalam mata uang negara-negara berkembang selama sebulan terakhir. Defisit neraca transaksi berjalan dikhawatirkan membuat arus modal asing keluar dipicu penarikan program stimulus The Federal Reserves.

Disisi lain, obligasi  pemerintah mencatat penurunan terdalam sejak 2011.

"Pelemahan bulan ini tak seperti kondisi penarikan modal asing besar-besaran yang kita lihat Juni lalu, jadi ini pasti disebabkan masalah kepercayaan, dan baru-baru ini adanya meningkatnya permintaan dolar di akhir bulan," kata Ekonom DBS Group Holding Ltd, gundy Cahyadi seperti dikutip laman Bloomberg, Jumat (29/11/2013).

Rupiah sepanjang November mencatat pelemahan hingga 5,9%, atau terdalam dibandingkan mata uang dari 24 negara berkembang.

Kurs rupiah di pasar spot bank lokal pada perdagangan hari ini berada di level 11.974 per dolar AS hingga pukul 9.39 WIB. Rupiah yang mencetak pelemahan terdalam sejak Maret 2009 ke level 12 ribu pada perdagangan kemarin, hari ini bergerak menguat 0,3%.

Di luar negeri, rupiah di pasar Non Delivered Forward satu bulan tercatat turun 7,6% sepanjang bulan ini ke level 11.940 per dolar AS. Rupiah di pasar NDF diperdagangan 0,3% lebih tinggi dari pasar spot lokal.

Sama seperti pasar spot, rupiah di pasar kontrak hari ini mencatat menguat 0,2%.

"Selama kondisinya masih suram, investor akan ragu-ragu untuk kembali masuk," kata Gundy.(Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya