Walikota Singapura Siap Bagi Ilmu ke Jokowi

Tak hanya apartemen, Singapura kini bahkan mencoba membangun kota di bawah tanah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Sep 2013, 17:24 WIB
Tidak dapat dipungkiri, masih banyak penduduk Indonesia yang belum mendapat tempat tinggal, khususnya di Jakarta. Walikota Distrik Barat Daya (North West District) Singapore Teo Ho Pin ingin Jakarta mencontoh Negeri Singa tersebut.

Di Singapura, lanjut Pin, tempat tinggal sudah tidak dibangun ke samping, semua dibangun ke atas atau ke bawah. "Tiap negara berbeda. Di Singapura kita tidak punya pilihan selain membangun ke atas atau ke bawah. Jadi itu dia pilihannya ke atas atau ke bawah. Sekarang ini, kita sedang mencoba untuk bangun kota bawah tanah," terang Teo Ho Pin dalam sela-sela pertemuan gubernur-walikota se-ASEAN, di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Pin menyadari tiap negara berbeda-beda dalam pendekatannya memberikan rumah bagi warganya. Namun, Singapura tidak keberatan membagi ilmu tentang memberikan rumah pada penduduk Jakarta yang padat.

"Kami akan membagi pengetahuan dan pengalaman kami kepada komunitas ASEAN, termasuk Jakarta," ungkapnya.

Selain program pembangunan ke atas atau ke bawah, Singapura juga berusaha menyelesaikan masalah tempat tinggal melalui jalur pendidikan. Pin menjelaskan penduduk Singapura diberikan edukasi agar paham tidak perlu banyak anak.

"Sekarang keluarga-keluarga di Singapura memiliki anak hanya 1 atau 2, jadi rumahnya berubah, karena dulu anaknya bisa mencapai 3 atau 4. Rumahnya berubah jadi lebih kecil, ini juga karena faktor mereka lebih teredukasi," jelas Pin.

Usai membuka acara pertemuan tersebut, Gubernur DKI Jokowi sempat mengatakan Jakarta sangat berkepentingan dengan penyelenggaraan acara ini, karena dapat jadi ajang saling belajar.

Menurut suami Iriana itu, tidak hanya Jakarta yang belajar dari ibukota negara-negara tetangga. Sebaliknya beberapa program yang saat ini tengah dikerjakan Pemprov DKI Jakarta juga bisa dipelajari. Misalnya, relokasi warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk atau bantaran kali ke rumah susun.

"Bukan kita saja yang belajar, mereka pun juga mau belajar dengan kita. Seperti Walikota Singapura, kemarin juga ingin belajar mengenai rusun di Marunda. Mereka tanya bagaimana dari slum area bisa diajak untuk ke sana, jadi kita saling belajar," tandas Jokowi. (Ein/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya