Penggunaan Tembakau Alternatif Dinilai Bantu Perokok Beralih dari Kebiasaan Buruknya

Dengan masih tingginya jumlah perokok di Indonesia, Jeffrey menilai perlu adanya strategi alternatif yang secara efektif dapat membantu perokok dewasa mengurangi kebiasaan buruknya.

oleh Tim News diperbarui 15 Apr 2024, 22:21 WIB
Pemerintah telah memutuskan untuk mengerek tarif cukai rokok elektrik sebesar 15% setiap tahunnya hingga 2027 mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurangan bahaya tembakau merupakan strategi alternatif bagi perokok dewasa yang selama ini kesulitan untuk beralih dari kebiasaan merokok. Perokok dewasa dapat memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, yang telah terbukti secara kajian ilmiah meminimalkan risiko kesehatan. 

Dokter Jeffrey Ariesta Putra dari Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta mengatakan, berhenti merokok secara langsung bukan hal yang mudah bagi perokok dewasa. Sebab, dalam prosesnya, perokok dewasa akan mengalami gejala putus nikotin. Kondisi itu berpotensi untuk memicu perokok dewasa kembali merokok. 

"Sebagai tenaga kesehatan, tidak mudah menyarankan kepada pasien untuk berhenti merokok karena sudah menjadi kebiasaan yang sulit dipisahkan. Modifikasi perilaku seperti mengunyah permen karet saat ini cenderung gagal,” kata Jeffrey dalam keterangannya, Senin (15/4/2024). 

Dengan masih tingginya jumlah perokok di Indonesia, Jeffrey menilai perlu adanya strategi alternatif yang secara efektif dapat membantu perokok dewasa mengurangi kebiasaan buruknya. 

Salah satunya dengan mempertimbangkan pendekatan pengurangan bahaya tembakau atau harm reduction melalui pemanfaatan produk tembakau alternatif. 

Harm reduction dapat membantu mereka yang sulit lepas dari kebiasaan merokok dan penelitian menunjukkan alternatif ini memiliki risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan terus merokok,” terangnya. 

Menurut Public Health England (PHE), yang kini dikenal sebagai UK Health Security Agency, telah mempublikasikan hasil kajian berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products”.

Hasilnya, rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan mampu mengurangi paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok. Dengan fakta itu, PHE mengatakan produk tembakau alternatif dapat membantu lebih banyak perokok beralih dari kebiasaannya.

Jeffrey berharap adanya edukasi mengenai konsep pengurangan bahaya tembakau di masyarakat secara berkelanjutan. 

"Tentunya perlu didukung juga dengan akses terhadap informasi kajian produk alternatif dan nantinya bisa juga didukung oleh peraturan dari pemerintah mengadopsi pendekatan pengurangan risiko tembakau,” tegasnya.

2 dari 2 halaman

Kurangi Resiko Kesehatan

Liquid vape diperlihatkan saat pemberian izin perdana berupa NPPBKC, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan terpisah, Dokter Jasjit S. Ahluwalia, profesor ilmu perilaku dan sosial serta kedokteran dari Universitas Brown di Amerika Serikat, mengatakan pendekatan pengurangan bahaya tembakau bertujuan untuk meminimalkan risiko kesehatan dari merokok. 

Produk seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi risiko kesehatan. 

"Maka itu, produk tembakau alternatif harus tersedia secara luas bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya,” ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya