Saat Umat Non-Muslim Ikut Meriahkan Pawai Malam Takbiran di Manado

Kemeriahan malam takbiran di Manado bukan hanya milik umat muslim.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 10 Apr 2024, 08:40 WIB
Wali Kota Manado Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang saat menyambut peserta pawai malam takbiran, Selasa (09/04/2024) malam.

Liputan6.com, Manado - Ribuan warga Kota Manado, Sulut, mengikuti pawai malam takbiran menyambut perayaan Idulfitri 1445 H pada Selasa (09/04/2024) malam. Menariknya momen ini tak hanya umat Islam yang memeriahkan acara itu, tapi umat nonmuslim juga ikut ambil bagian.  

Rute pawai malam takbiran ini dimulai dari halaman kantor Gubernur Sulut dan berakhir di depan Masjid Miftahul Jannah, Jalan Pierre Tendean, Kota Manado.

Ribuan warga ikut ambil bagian dengan menjadi bagian dari pawai itu. Warga lainnya, berjejer di sisi kiri jalan untuk menyaksikan berbagai kendaraan hias yang melintas, dengan iringan lagu-lagu bernuansa Islami.

“Saya dan beberapa teman dari pemuda gereja ikut ambil bagian, bergabung bersama kawan-kawan remaja masjid ikut dalam pawai ini,” ujar Richard, salah satu pemuda yang ikut pawai malam takbiran.

Kendaraan hias yang menampilkan miniatur masjid menyemarakkan kegiatan pawai takbiran menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah di Kota Manado, Provinsi Sulut.

Kendaraan berhiaskan miniatur masjid tersebut, antara lain ditampilkan Remaja Masjid Al-Fatah Paal Dua, Remaja Masjid Al-Qadri Paal Dua, Remaja Masjid Jabal Rahmah Paal Dua, dan Remaja Masjid Al-Mustaqim Paal Dua.

Pawai Takbiran tersebut dilepas Wakil Gubernur Sulut Steven Kandou dengan didampingi Forkopimda Sulut di halaman Kantor Gubernur Sulut di Jalan 17 Agustus Kota Manado.

Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Sulut Syahrul Poli mengatakan mereka yang mendaftar kepada panitia untuk ikut pawai takbiran terdiri atas delapan mobil hias, 300 kendaraan roda empat, dan 900 roda dua.

Wali Kota Manado Andrei Angouw yang menerima peserta takbiran di depan Masjid Miftahul Jannah juga mengapresiasi jalannya pawai tersebut yang sudah berjalan tertib dan aman. Menurutnya, momen itu juga merupakan symbol kuatnya toleransi di Manado.  

“Ini setiap tahun kita adakan di sini dan ini adalah perayaan kita bersama bukan cuma umat Muslim tetapi seluruh elemen agama yang di Manado,” ujar Andrei Angouw yang merupakan pemeluk agama Konghucu ini.

Dia berharap, kegiatan seperti itu lebih mempererat persatuan dan toleransi yang ada di Manado.

“Saya menyampaikan selamat merayakan hari kemenangan. Saya berharap ibadah puasa selama 1 bulan ini lebih mendekatkan kita dengan Allah SWT,” tuturnya.

Untuk pengamanan kegiatan itu, Polda Sulut menurunkan ratusan personelnya.

"Untuk pengamanan, kita turunkan ratusan personel," kata Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi usai pelepasan peserta pawai takbiran di Manado.

Wakapolda mengatakan sejak sore sudah melaksanakan apel pengamanan dan meminta personel untuk memberikan pelayanan terbaik pada kegiatan pawai takbiran tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya