Menlu Iran Tuduh Amerika Serikat Beri Israel Lampu Hijau untuk Serang Konsulatnya di Suriah

Pihak Iran menyebut AS sudah memberi Israel “lampu hijau” untuk menyerang bangunan konsulatnya di Suriah. Setidaknya tujuh orang tewas atas insiden ini.

oleh Tim Global diperbarui 10 Apr 2024, 07:05 WIB
Ilustrasi bendera Iran (pixabay)

Liputan6.com, Teheran - Menteri Luar Negeri Iran, Senin (8/4/2024), menuduh Amerika Serikat (AS) memberi Israel “lampu hijau” untuk menyerang bangunan konsulatnya di Suriah yang menewaskan tujuh pejabat militer Iran termasuk dua jenderal Iran.

Hossein Amirabdollahian menegaskan kembali tekad Teheran untuk menanggapi serangan itu yang dilakukan Israel dan tampak sebagai eskalasi oleh Israel yang menyasar pejabat militer Iran, dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (10/4).

Iran mendukung kelompok militan yang bertempur melawan Israel di Gaza dan sepanjang perbatasannya dengan Lebanon.

Sejak perang Gaza dimulai enam bulan yang lalu, bentrokan meningkat antara Israel dan Hezbollah di Lebanon.

Hamas yang menguasai Gaza dan menyerang Israel pada 7 Oktober juga didukung Iran, serta juga kelompok koalisi informal terdiri dari milisi-milisi Irak yang menyasar pangkalan militer dan posisi pasukan Amerika Serikat di Suriah dan Irak.

Meskipun Israel sering melakukan serangan yang menyasar pejabat dan sekutu Iran, tewasnya Brigadir Jenderal Jenderal Muhammad Reza Zahedi dalam serangan itu merupakan pukulan paling signifikan terhadap Teheran sejak drone AS menyasar dan menewaskan komandan Pasukan Quds Jenderal Qassim Soleimani pada 2020 di Baghdad.

2 dari 3 halaman

Israel Akui Siap Hadapi Skenario Apa pun dengan Iran

Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Sementara itu, Israel siap menghadapi skenario apa pun yang mungkin timbul dengan Iran. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Minggu (7/4/2024), setelah Iran mengancam akan membalas serangan ke konsulat jenderal mereka di Damaskus, Suriah, pada 1 April.

Kantor Gallant mengeluarkan pernyataan tersebut setelah dia mengadakan penilaian situasi operasional dengan para perwira militer senior.

"Setelah menyelesaikan penilaian, Menteri Gallant menekankan bahwa lembaga pertahanan telah menyelesaikan persiapan tanggapan jika terjadi skenario apa pun yang mungkin terjadi terhadap Iran," ujar kantor Gallant seperti dilansir CNA, Senin (8/4).

Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi, mengatakan Israel tahu bagaimana menghadapi Iran – secara ofensif dan defensif.

"Kami tahu bagaimana bertindak tegas terhadap Iran, baik di wilayah dekat maupun jauh. Kami bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan mitra strategis di kawasan," ujar Halevi.

3 dari 3 halaman

Ancaman Iran

Bendera Iran di luar gedung yang menampung reaktor fasilitas nuklir Bushehr di kota pelabuhan selatan Iran Bushehr pada tahun 2007 AFP / BEHROUZ MEHRI

Iran mengancam akan menanggapi serangan Israel di Damaskus pekan lalu yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk di antaranya dua jenderal.

Penasihat senior pemimpin tertinggi Iran Yahya Rahim Safavi mengatakan pada hari Minggu bahwa tidak ada satu pun Kedutaan Israel yang aman lagi dan bahwa Teheran memandang konfrontasi dengan Israel sebagai hak yang sah dan legal.

Kantor berita Iran ISNA menerbitkan sebuah grafik pada hari Minggu yang menunjukkan sembilan jenis rudal Iran yang berbeda yang disebut dapat menghantam Israel.

Infografis Dampak Global Konflik AS Vs Iran. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya