Megawati Cerita Dipilih Jadi Juri Zayed Award dan Berdialog dengan Paus Fransiskus di Perayaan Natal PDIP

Dalam perayaan Natal yang dilakukan PDI Perjuangan dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan refleksi soal bagaimana cobaan untuk manusia dan keteguhan untuk selalu memegang jalan kebenaran.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Jan 2024, 22:51 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat DPP PDI Perjuangan menggelar perayaan Natal dengan tema "Kasih Damai Perjuangan" di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Dalam perayaan Natal yang dilakukan PDI Perjuangan dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan refleksi soal bagaimana cobaan untuk manusia dan keteguhan untuk selalu memegang jalan kebenaran.

Di dalam khotbah di perayaan Natal tersebut, Pendeta Gilbert sebelumnya membeberkan butir-butir refleksi tentang jalan kebenaran yang harus teguh dipegang. Sementara Megawati memberi gambaran bagaimana tema jalan kebenaran memang mendapatkan kontekstualisasinya di tahun pemilu ini.

Megawati, di dalam pidatonya di acara itu, mengawali dengan cerita tentang perjalanan terakhirnya ke Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus dalam rangka penentuan pemenang Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024) akhir tahun lalu.

Ia mengaku sebelumnya tak membayangkan akan bisa bertemu pemimpin Katolik tertinggi tersebut.

“Padahal semua tahu saya beragama Islam. Perempuan lagi. Itu peristiwa luar biasa. Tapi itu terjadi karena saya terpilih menjadi salah satu juri yang dipilih Paus dan Imam Besar Mesjid Al Azhar,” kata Megawati dalam acara di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/1/2024) malam.

Ternyata, Imam Besar Mesjid Al Azhar dan Paus Fransiskus menyimak laporan tentang Megawati yang selalu menyatakan kebenaran bagi kepentingan umat manusia.

Masih berkaitan dengan itu, di dalam perayaan HUT PDIP tahun ini, Megawati memilih tema Satyam Eva Jayate, bahasa Sansekerta yang berarti Kebenaran Pasti Menang.

“Itu bukan kata-kata saya. Itu adalah ketika abad ke-13, Raden Wijaya sepertinya dibuat sengsara. Dan ada Mpu yang mengatakan, jangan takut dan jangan lemah, beranilah, jujurlah, kemenangan selalu ada, kebenaran selalu ada, dan pasti menang,” urainya.

 

2 dari 3 halaman

Prinsip Harus Dipegang

DPP PDI Perjuangan menggelar perayaan Natal dengan tema "Kasih Damai Perjuangan" yang dihadiri Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta jajaran pengurus pusat PDIP dan ribuan peserta di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024). (Foto: Istimewa).

Baginya, prinsip ini sangat penting untuk jadi pegangan. Seperti diajarkan semua agama apapun, manusia pasti selalu akan diberi cobaan. Dan jalan kebenaran harus selalu menjadi pegangan, jangan takut membela kebenaran.

“Sebagai manusia selalu kita diberi cobaan. Itu semua agama mengajarkan begitu. Kita akan selalu dicoba untuk apakah menjadi orang baik, atau orang tidak baik,” ujarnya.

“Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Pesan Pemilu

Menjelang Pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa Pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri. Rakyat harus berani memperjuangkan yang benar.

“Saya pikir, untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak anda lah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang," tuturnya.

“Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan, karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat,” tegas Megawati.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya