Kebakaran Hutan Hawaii Tewaskan 6 Orang dan Picu Pemadaman Listrik

PowerOutage.US menyebutkan bahwa Lebih dari 12.000 orang di Negara Bagian Hawaii saat ini terdampak pemadaman listrik.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Agu 2023, 09:21 WIB
Asap berhembus melintasi lereng gunung berapi Haleakala di Maui, Hawaii, saat api membakar wilayah pedalaman Maui pada Selasa, 8 Agustus 2023. (Matthew Thayer/The Maui News via AP)

Liputan6.com, Washington - Kebakaran hutan di Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS), menewaskan enam orang dan sejumlah lainnya terluka. PowerOutage.US menyebutkan bahwa Lebih dari 12.000 orang di Negara Bagian Hawaii saat ini terdampak pemadaman listrik.

Beberapa titik api juga tercatat di Big Island atau yang dikenal juga sebagai Pulau Hawaii.

Wali Kota Maui Richard Missen mengonfirmasi enam kematian, namun mengatakan bahwa dia belum dapat memberikan rincian lebih lanjut. Ada juga setidaknya laporan 20 korban cedera, termasuk petugas pemadam kebakaran yang menderita inhalasi asap. Tiga pasien dikabarkan dalam kondisi kritis.

Pihak berwenang menyebutkan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung dan mereka memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat.

Pusat penampungan telah didirikan bagi ribuan orang.

"Kami melakukan apapun yang kami bisa bagi masyarakat," ungkap Gubernur Letnan Hawaii Sylvia Luke pada Rabu (9/8/2023) pagi waktu setempat.

Penilaian penuh atas kerusakan, ungkap Luke, bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Menurut otoritas transportasi, sekitar 4.000 pengunjung berusaha meninggalkan Pulai Maui. Pemadaman listrik menyusul robohnya sekitar 29 tiang listrik membuat banyak orang tanpa layanan seluler.

Skala kerusakan pada rumah dan bisnis, ungkap otoritas setempat, belum jelas.

Mayor Jenderal Kenneth S Hara, yang bertanggung jawab atas tanggap darurat, menggarisbawahi bahwa prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa, mencegah penderitaan manusia, dan mengurangi kehilangan properti besar.

Sebagian besar kehancuran dilaporkan terjadi di Kota Lahaina. Seorang warga setempat mengungkapkan bahwa seluruh kapal di pelabuhan kota terbakar.

Warga lainnya, Dustin Kaleiopu, mengatakan kepada Hawaii News bahwa rumahnya termasuk yang ludes dilalap si jago merah.

"Segala sesuatu yang kami ketahui sudah hilang. Gereja kami, sekolah kami, setiap kenangan yang kami miliki di sini..." katanya. "Semuanya hilang dalam sekejap mata."

Seorang warga bernama Kekai Keahi menuturkan kepada AP, "Lahaina tidak ada lagi."

Sementara itu, Penjaga Pantai AS mengumumkan telah menyelamatkan 12 orang setelah laporan warga melarikan diri ke air untuk menghindari kebakaran.

2 dari 2 halaman

Angin Kencang Persulit Pemadaman Api

Kota Austin dan kabupaten tetangganya terus bergulat dengan gelombang panas yang berkepanjangan, dengan imbauan panas yang berlebihan dikeluarkan di seluruh negara bagian. (Brandon Bell/Getty Images/AFP)

Menurut kantor Layanan Cuaca Nasional Honolulu, kebakaran hutan Hawaii disebabkan kombinasi angin kencang yang dipicu Badai Dora, kelembaban rendah, dan udara kering.

Pejabat setempat menyatakan bahwa angin kencang telah mempersulit upaya pemadaman api dengan helikopter.

Gedung Putih pada Rabu menegaskan bahwa Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) dan Marinir AS membantu dalam operasi pemadam kebakaran, pencarian, dan penyelamatan. FEMA juga berupaya menyediakan pasokan darurat, termasuk air, makanan, dipan, dan selimut.

Pada Selasa (8/8) malam, Gubernur Luke telah mengeluarkan deklarasi darurat dan mengaktifkan garda nasional negara bagian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya