Aga Thohir Mundur Sebagai Komisaris Persis Solo, Pengamat: Contoh Positif 

Langkah putra kandung Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Mahendra Agakhan Thohir secara resmi mundur dari Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu (PSS) diapresiasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2023, 09:02 WIB
Pemain Persija Jakarta, Firza Andika (kiri) melepaskan tendangan yang coba diblok dua pemain Persis Solo, Jaimerson dan Eky Taufik dalam laga pekan ke-2 BRI Liga 1 2022/2023 antara Persija Jakarta melawan Persis Solo di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (31/7/2022) sore WIB. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Liputan6.com, Surakarta - Langkah putra kandung Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Mahendra Agakhan Thohir secara resmi mundur sebagai Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu (PSS) diapresiasi. Mundurnya Aga sebagai petinggi Persis Solo lantaran ingin menghindari konflik kepentingan. Sehingga nantinya sepak bola Indonesia menjadi lebih transparan, bersih, dan makin profesional.

Mundurnya putra sulung Erick ini diapresiasi positif oleh pengamat sepak bola Hempri Suyatna. Mundurnya Aga ini menjadi contoh yang sangat bagus bagi sepak bola Indonesia. Dengan mundurnya Aga dinilai akan mengurangi konflik kepenrtingan antara pengurus PSSI dan klub.

Potensi benturan kepentingan yang mungkin terjadi seperti adanya intervensi klub terhadap kebijakan yang dibuat oleh PSSI. Sehingga kebijakan yang dibuat PSSI nantinya bisa dicurigai memiliki kepentingan dengan salah satu klub. Dengan mundurnya Aga dari komisaris Persis Solo, Hempri berharap PSSI maupun Persis Solo akan menjadi lebih profesional. Sehingga bisa memberikan kontribusi positif terhadap industri sepak bola Indonesia.

"Jika pengurus sepak bola memiliki hubungan kerabat dengan pengurus klub berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. Memang belum tentu ada permainan antara klub dan pengurus PSSI. Namun dengan mundurnya Aga sebagai Komisaris Persis Solo akan menghilangkan benturan kepentingan antara pengurus PSSI dan klub," ujar Hempri.

 

 

2 dari 2 halaman

Transformasi

Sementara itu transformasi sepak bola yang dilakukan oleh Ketua Umum PSSI dinilai pengamat sepak bola Hempri Suyatna sudah menunjukan hasil yang sangat positif. Beberapa indikator seperti adanya yayasan Sepak Bola Indonesia, PT Garuda Sepak Bola Indonesia, akan mulainya Liga 1, perbaikan infrastruktur stadion, penyelenggaraan FIFA match day dan perbaikan kualitas wasit.

Roadmap transformasi sepak bola Indonesia yang dibuat oleh Ketua Umum PSSI harus dilakukan bertahap dan terus menerus. Dengan konsistenya menjalankan roadmap tersebut diharapkan sepak bola di Indonesia akan semakin berkualitas.

"Langkah yang dilakukan Erick Thohir untuk sepak bola Indonesia saya nilai sudah menunjukan arah yang sangat positif. Harapan saya langkah yang telah dilakukan Ketua PSSI akan terus menunjukan trend yang positif. Sehingga nantinya industri sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi," ucap Hempri.

Mengenai kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 dinilai pengajar Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM ini sudah sangat siap. Tinggal mempersiapkan mental pemain, event dan dukungan supporter perlu diperkuat oleh PSSI. Sebab gegap gempita menyambut piala dunia U20 beberapa waktu yang lalu dinilai Hempri masih perlu diperkuat lagi.

"Piala dunia U17 ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi Indonesia. Saya mengharapkan momentum ini jangan disia-siakan. Diharapkan dengan persiapan yang sangat matang akan membuat piala dunia U17 ini dapat menggerakkan perekonomian Indonesia. Masih ada waktu bagi Erick untuk mempersiapkan event ini lebih matang lagi,"pinta Hempri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya