Sukses

BRI Liga 1: Hindari Konflik Kepentingan, Putra Erick Thohir Pilih Mundur dari Persis Solo

Persis Solo sudah siap memulai musim di BRI Liga 1, tapi komisaris Aga Thohir yang juga putra dari Erick Thohir memilih untuk mundur sebelum kompetisi dimulai karena untuk menghindari kepentingan.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu (PSS), Mahendra Agakhan Thohir atau Aga Thohir memilih untuk mundur dari posisinya di klub kebanggaan asal kota Surakarta itu. Pemuda berusia 22 tahun yang menjadi Preskom sejak tahun 2021 meletakkan jabatan tepat sebelum BRI Liga 1 musim 2023/2024 bergulir pada 1 Juli.

Keputusan ini diambil sekaligus menghindari konflik kepentingan karena sang ayah, Erick Thohir menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Aga Thohir berat hati harus meninggalkan Persis Solo.

"Alasan utamanya untuk menghindari konflik kepentingan karena Bapak kini Ketum PSSI. Sebenarnya sayang juga karena baru dua tahun di Persis. Tapi ini demi kebaikan semua, dan saya sudah berkonsultasi dengan Bapak saya bahwa ini jalan terbaik. Bukan hanya bagi Persis dan PSSI, tapi terpenting bagi sepakbola Indonesia sehingga lebih transparan, bersih, dan makin profesional," ujar Aga seperti keterangan tertulis yang diterima media.

Meski mundur dari PT PSS, Aga berjanji tetap memberikan dukungan agar tim lokal, terutama Persis yang sudah berusia 100 tahun, menjadi juara nasional. Apalagi Aga merasa dekat dengan Solo yang menjadi kota pertama sang kakek, Teddy Thohir merantau untuk sekolah.

"Meski tak lagi di Persis, saya tetap ingin mengikuti jejak Bapak saya membantu memajukan industri olahraga di Indonesia. Bagi saya, membangun industri olahraga bisa dari mana saja. Tidak harus dari dalam klub. Apalagi industri olahraga, terutama sepak bola, masih berpotensi untuk dikembangkan lebih besar lagi," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Persis Solo Evaluasi Tim

 

Persis Solo mengakhiri Liga 1 musim lalu di posisi ke-10. Persis meraih 11 kemenangan, 11 imbang dan 12 kali kalah dalam pertarungan kasta tertinggi musim lalu.

Persis Solo melakoni laga uji coba terakhir melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (24/6/2022). Pada laga itu, Persis harus akui keunggulan Persebaya dengan skor 3-4.

3 gol dari Laskar Sambernyawa dicetak di paruh pertama melalui Ramadhan Sananta di menit 28, Fernando Rodriguez di menit 36 dan Sidibe di menit 43. Namun Persis kena comeback dari Persebaya

Menurut pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, kekalahan pada laga persahabatan kali ini karena anak asuhnya kehilangan kontrol permainan di paruh kedua.

"Kita seperti kehilangan kepercayaan diri setelah unggul 3-0. Pemain seperti merasa bahwa pertandingan telah usai dan ini menjadi tanggungjawab saya sepenuhnya. Kita sempat kehilangan shape dan kontrol permainan di paruh kedua. Ini akan menjadi evaluasi bagi tim untuk ke depannya," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Pelatih Persis Solo Janjikan Pendekatan Berbeda

 

Pendekatan yang berbeda antara pra-musim dan liga menjadi fokus utama dari Medina. Ia berjanji bahwa PERSIS akan menunjukkan permainan terbaik untuk ke depannya.

“Kita memiliki pendekatan yang berbeda terhadap pra-musim dan ketika liga nanti. Selama masa pra-musim beberapa pemain masih melakukan adaptasi dan ini adalah hal yang normal. Saya berjanji kita akan bermain lebih baik lagi untuk ke depannya,” katanya.

Sementara itu, striker baru Persis Ramadhan Sananta mengungkapkan Laskar Sambernyawa tak boleh kecewa dengan kekalahan lawan Persebaya. Dia dan rekan-rekannya mengaku akan fokus dan melaju di Liga 1 yang segera bergulir.

“Inilah sepak bola. Persebaya adalah tim yang sangat bagus, mereka kompak untuk bertahan dan melakukan serangan dengan baik. Kita harus fokus untuk liga ke depannya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.