Koalisi yang Deklarasi Capres-Cawapres Lebih Awal Dinilai Berpotensi Raih Kemenangan

Ahmad Khoirul Umam, mewanti jika masih ada koalisi partai yang terpikir untuk mendeklarasikan figur calon wakil presidennya (Cawapres) di ujung waktu masa pendaftaran.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Des 2022, 12:11 WIB
Ilustrasi Pilpres (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta - Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Jakarta, Ahmad Khoirul Umam, mewanti jika masih ada koalisi partai yang terpikir untuk mendeklarasikan figur calon wakil presidennya (Cawapres) di ujung waktu masa pendaftaran, maka artinya mereka berarti kurang berpikir strategis.

“Sebab, pendeklarasian Cawapres di masa akhir akan memberikan ruang terbatas bagi calon presiden (Capres) untuk mengoptimalkan insentif elektoral yang bisa dikontribusikan oleh Cawapres pada potensi kemenangannya,” kata Umam melalui pesan singkat diterima, Minggu (25/12/2022).

Selain itu, Umam meyakini, pada saat yang sama, pendeklarasian Cawapres di tahap akhir juga akan merepotkan Capres jika ada respon negatif dari masyarakat dan serangan intens dari lawan politik.

“Dengan kata lain, deklarasi Capres-Cawapres lebih awal akan menghadirkan ruang dan waktu yang lebih terbuka bagi koalisi untuk mengokohkan sentimen positif dan memitigasi serangan mematikan dari lawan politik,” jelas Direktur Eksekutif IndoStrategic ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Kemenangan

Ilustrasi Pemilu/Pilkada/Pilpres (Freepik)

Dia mengingatkan, masa kampanye hanyalah 75 hari. Maka potensi kemenangan lebih besar bisa diperoleh terhadap koalisi partai yang lebih cepat mendeklarasikan pasangan Capres-Cawapresnya.

“Tujuannya mengokohkan basis pemilih loyal, memitigasi serangan, dan mempengaruhi swing voters secara lebih cepat dan efektif,” Umam memungkasi.

Infografis Tokoh-Tokoh Populer Dideklarasikan Jadi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya