GOTO Kantongi Pendapatan Rp 3,39 Triliun pada Semester I 2022

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meraih pertumbuhan signifikan tetapi rugi membengkak pada semester I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2022, 22:15 WIB
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja keuangan beragam pada semester I 2022. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat kenaikan pendapatan, tetapi rugi membengkak.

Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bersih GoTo naik 73,3 persen menjadi Rp 3,39 triliun pada semester I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,96 triliun.

Adapun pendapatan bruto perseroan tercatat Rp 10,73 triliun pada semester I 2022, naik 99,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,37 triliun.

Pendapatan bruto dari imbalan jasa naik menjadi Rp 7,98 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,93 triliun. Imbalan iklan melambung menjadi Rp 1,15 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 223,16 miliar. Jasa pengiriman naik dari Rp 730,08 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 907,71 miliar.

Namun, biaya promosi kepada pelanggan melonjak 115,27 persen menjadi Rp 7,33 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,40 triliun. Dengan demikian, pendapatan bersih perseroan menjadi Rp 3,39 triliun pada semester I 2022.

Di sisi lain, perseroan catat kenaikan beban. Perseroan membukukan beban pokok pendapatan naik 66 persen menjadi Rp 2,47 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,48 triliun.

Di sisi lain, beban penjualan dan pemasaran melonjak 235,43 persen menjadi Rp 6,34 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,89 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 50,05 persen menjadi Rp 5,75 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,83 triliun. Beban pengembangan produk melonjak 227,87 persen menjadi Rp 2,13 triliun pada semester I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 649,78 miliar.

Perseroan meraih keuntungan selisih kurs melonjak 89,72 persen menjadi Rp 461,37 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 243,18 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 13,64 triliun pada semester I 2022.

Rugi perseroan naik 117,28 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun. Namun, rugi per saham perseroan susut menjadi Rp 12 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24.

 

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk meraih ekuitas Rp 143,13 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 139,02 triliun. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 15,78 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 16,11 triliun. 

Aset naik menjadi Rp 158,92 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 155,13 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas Rp 35,27 triliun pada 30 Juni 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 31,15 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 30 Agustus 2022, saham GOTO naik 1,25 persen ke posisi Rp 324 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan Rp 320 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 334 dan terendah Rp 314 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.251 kali dengan volume perdagangan 5.611.115 saham. Nilai transaksi Rp 182,5 miliar.

3 dari 4 halaman

GOTO Akuisisi Kripto Maksima Koin

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan anak usaha perseroan PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) mengambilalih atau akuisisi 100 persen saham PT Kripto Maksima Koin pada 25 Agustus 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan anak usaha perseroan DKAB mengambil alih 50.000 saham yang mewakili 100 persen kepemilikan dalam PT Kripto Maksima Koin atau Kripto Maksima. GoTo mengambilalih saham Kripto Maksima senilai Rp 124,83 miliar.

“Tujuan transaksi perluasan kegiatan usaha perseroan melalui anak perusahaan perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R.A Koesomohadiani dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun perseroan menyatakan transaksi itu tidak terdampak merugikan terhadap keuangan perseroan.

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 Agustus 2022, saham GOTO naik tipis 0,63 persen ke posisi Rp 320 per saham.

Saham GOTO turun 16 poin ke posisi Rp 302 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 320 dan terendah Rp 300 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.626 kali dengan volume perdagangan 5.175.250 saham. Nilai transaksi Rp 159,6 miliar.

4 dari 4 halaman

Investasi Astra di GOTO

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Diberitakan sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja yang moncer pada semester I 2022. Raihan itu salah satunya dikontribusi dari investasi Astra pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Pada semester I 2022, perseroan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 18,2 triliun, naik 106 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,8 triliun. Capaian itu termasuk keuntungan nilai wajar investasi pada GOTO senilai Rp 3,7 triliun.

Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti menerangkan, beberapa tahun lalu Astra memang melakukan investasi di GOTO. Investasi pertama dilakukan dengan nilai USD 150 juta, disusul USD 100 juta. Sehingga totalnya jadi USD 250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun.

"Ketika GOTO IPO, maka akan muncul di pembukuan Astra fair value dari investasi GOTO. Nilai itu berkontribusi terhadap laba bersih yang totalnya naik 106 persen jadi Rp 18,2 triliun pada semester I 2022,” ujar Tira kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).

Meski begitu, laba bersih Astra International tetap tercatat tumbuh jika investasi pada GOTO tidak dicatatkan atau dikeluarkan dari pendapatan Astra semester I 2022. Disebutkan Tira, Astra masih mampu mengantongi laba sekitar Rp 14,5 triliun.

"Kalau misalnya keuntungan dari investasi di GOTO ini kita keluarakna, maka laba Astra senilai Rp 14,5 triliun. Masih tetap lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Naiknya 64 persen,” imbuh Tira.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya