Jeff Bezos Ikut Pendanaan Modal Setara Rp 1,14 Triliun ke Startup Lummo

Jeff Bezos melalui kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition, mengikuti putaran investasi Seri C terbaru di Lummo.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Feb 2022, 16:06 WIB
CEO Amazon Jeff Bezos memperkenalkan Kindle Touch baru di New York, Amerika Serikat, 28 September 2011. Posisi Jeff Bezos sebagai CEO Amazon akan digantikan CEO AWS Andy Jassy. (EMMANUEL DUNAND/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Jeff Bezos, pendiri e-commerce terbesar di dunia Amazon.com, baru saja investasi kedua di ekosistem startup Indonesia, Lummo. Yakni perusahaan rintisan penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan (Direct to Consumer/D2C, software as a service/SaaS).

Jeff Bezos melalui kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition, mengikuti putaran investasi Seri C terbaru senilai USD 80 juta atau setara Rp 1,14 triliun (kurs Rp 14.288 per USD) di Lummo yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India.

Adapun dari total pendanaan seri C senilai USD 80 juta, perusahaan tak menyebutkan berapa porsi pendanaan yang digelontorkan Jeff Bezos.

"Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi Seri C ini, di saat bersamaan kami juga tengah memprioritaskan pertumbuhan eksponensial pada bisnis kami secara jangka panjang," ungkap CEO dan Pendiri Lummo Krishnan Menon, dalam keterangan resmi, Rabu (16/2/2022).

Keikutsertaan Jeff Bezos dalam seri pendanaan ini bertujuan memperkuat ambisi Lummo untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik merek di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

“Investasi ini semakin memperkuat upaya Lummo untuk mengembangkan solusi D2C demi memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemilik usaha di Indonesia, mempercepat pertumbuhan bisnis mereka, serta memaksimalkan efisiensi operasional dengan memanfaatkan solusi SaaS Lummo,” imbuh Krishnan.

Jeff Bezos dikenal secara global sebagai pelopor dunia e-commerce dan komitmennya terhadap layanan pelanggan, yang merupakan pedoman utama baginya menuju kesuksesan pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Model D2C Lummo selaras dengan komitmen tersebut karena menawarkan peluang kepada pengusaha dan pemilik merek (brand) untuk membangun bisnis kompetitif jangka panjang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Laporan Google

Ilustrasi Mesin Pencari, Google Search. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Dengan menciptakan hubungan pelanggan yang kuat, tanpa pihak ketiga, para pengusaha dapat meningkatkan bisnisnya dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan mereka.

"Dukungan skala ini menggarisbawahi keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara adalah tujuan yang tepat bagi para investor teknologi,” tutur Krishnan.

Menurut laporan Google Temasek tahun 2020, gross merchandise value (GMV) Asia Tenggara akan mencapai lebih dari USD 300 miliar pada 2025, dengan Indonesia diperkirakan mencapai USD 124 miliar dari USD 44 miliar saat ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya