Sempat Berstatus Waspada, Ini Kondisi Terbaru Gunung Dempo Pagar Alam

Status Gunung Berapi Dempo di Pagar Alam Sumsel sudah turun dari berstatus waspada.

oleh Nefri Inge diperbarui 17 Jan 2022, 20:30 WIB
Panorama di bawah Gunung Dempo di Kota Pagar Alam Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Gunung Dempo di Kota Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel), sempat berstatus waspada. Karena terjadi gempa embusan, vulkanik dalam, tektonik lokal dan jauh serta tremor menerus.

Berdasarkan catatan hasil rekaman alat seismograf, aktifitas kegempaan Gunung Api Dempo terjadi fluktuatif, namun cenderung mengalami penurunan.

Menurut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Dempo, Megian Nugraha, tercatat pada 15 Januari 2022, total telah terjadi sebanyak 2 kali tertonik jauh, amplitudi sebesar 6 hingga 7 mm, Tremor amplitudo sebesar 0,5 hingga 1 mm.

Namun dominan menurun di kisaran 0,5 mm, serta terjadi 1 kali kejadian embusan dengan amplitudo mencapai 3 mm, berdurasi selama 36 detik dikeluarkan Gunung Api Dempo.

“Untuk visual, puncak Gunung Dempo dominan tampak jelas terkadang diselimuti kabut,” katanya, Senin (17/1/2022).

Menurutnya, Pos Pemantuan Gunung Dempo di bawah kendali Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMG) di Bandung, hingga kini masih menetapkan status gunung Dempo berada di level 2 Waspada, sementara Gunung Dempo aktif normal.

Mereka pun belum bisa memprediksi kemungkinan, apa yang terjadi terhadap Gunung Dempo. Apakah levelnya kembali naik atau turun. Namun fenomena alam pastinya tak bisa ditebak.

Kendati demikian, Pos Pemantauan Gunung Api Dempo tetap mengintensifkan pemantauan terhadap kekinian kondisi Gunung Api Dempo, mengantisipsi hal yang tidak diinginkan.

“Ditakutkan kawah Gunung Dempo sewaktu-waktu, dapat mengeluarkan gas berbahaya. Untuk itu, diimbau kawasan radius sejauh 1 kilometer dari bibir kawah Merapi-Dempo zona bahaya letusan harus steril dari berbagai aktifitas pendakian,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pendaki Gunung Dempo

Ramses, pendaki asal Kota Palembang, yang berfoto di kawah belerang di Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Dia mengimbau kepada masyarakat, pendaki dan wisatawan, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap gelojak fenomena alam yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Terlebih untuk guna menghindari bahaya yang ditimbulkan.

“Untuk para pendaki dan masyarakat, kami mengajak untuk bersama-sama menjaga alat pemantau Gunung Api Dempo di puncak, agar jangan sampai dirusak oknum yang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, alat sesmograf berperan peting dalam menjaga keselamatan masyarakat yang berada di sekitar kaki Gunung Dempo. Tidak hanya Kota Pagar Alam, tapi juga di Kabupaten Lahat dan Empat Lawang Sumsel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya