Sukses

Berstatus Waspada, Warga Dilarang Beraktivitas di Gunung Dempo Pagar Alam

Gunung Berapi Dempo di Kota Pagar Alam Sumsel kini berstatus waspada atau naik ke Level 2.

Liputan6.com, Palembang - Gunung Dempo di Kota Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi salah satu wisata alam yang tak pernah sepi pengunjung. Tak hanya para pendaki gunung, kawasan konservasi di Sumsel ini pun juga sudah diramaikan dengan beragam spot-spot wisata baru.

Namun pada bulan Januari 2022 ini, Gunung Berapi Dempo berstatus waspada atau Level 2 terhitung pada hari Jumat (7/1/2022). Padahal sebelumnya, Gunung Dempo masih berstatus Level 1.

Dari laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), peningkatan status gunung tersebut merupakan hasil pemantauan visual dan kegempaan menunjukkan adanya kenaikkan aktivitas.

Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, informasi peningkatan level tersebut diterima dari Badan Geologi KESDM.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam, Kabupaten Empat Lawang dan Lahat, untuk meninjau kembali rencana kontijensi.

Yang berguna untuk menyesuaikan kondisi lapangan sesuai kondisi aktual yang ada, seperti jalur evakuasi atau titik pengungsian.

“Harus mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung. Mulai dari tenda dan peralatan sanitasi, membuat atau memperbaharui rencana kontijensi yang sudah ada,” ujarnya.

Dari informasi Badan Geologi KESDM, hasil evaluasi kegiatan Gunung Dempo Pagar Alam periode 1 Desember 2021 - 6 Januari 2022.

Bahkan selama 1-2 Januari 2022, Gunung Berapi Dempo terlihat jelas hingga tertutup kabut, pada saat cuaca cerah tidak teramati adanya hembusan gas/asap dari arah kawah/puncak.

Di tanggal 3 Januari 2022, terlihat hembusan gas dari arah kawah/puncak berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 150 meter dari atas puncak. Hembusan tidak berlangsung menerus, pada 4 hingga 6 Januari 2022 tidak teramati hembusan gas dari arah kawah/puncak.

Dia menuturkan, jenis gempa yang terekam di Gunung Dempo selama periode 1 Desember 2021 - 6 Januari 2022, yaitu Gempa Hembusan, Low Frequency, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, Tektonik Jauh dan Tremor Menerus.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gempa Gunung Dempo

“Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 0.5 mm) mulai terekam pada 4 hingga tanggal 6 Januari 2022,” ucapnya.

Dari pengamatan visual, lanjut Ansori, adanya kenaikan aktivitas hembusan gas dari kawah/puncak, seiring dengan kemunculan getaran Tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan fluida, yakni gas, cairan, batuan padat ke kedalaman lebih dangkal.

Di mana, hasil spektogram gempa Gunung Dempo dari 1-6 Januari 2022 menunjukkan energi gempa frekuensi rendah, yang meningkat sejak tanggal 3 Januari 2022.

Yang mana, berasosiasi dengan adanya input fluida yang bersifat mendadak (tidak gradual) dan terespon langsung ke permukaan.

“Untuk potensi ancaman bahaya saat ini, adalah erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak,” ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Dilarang Beraktivitas

Dia menuturkan, erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 Km dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 Km sektor utara searah bukaan kawah.

Karena itu, dia melanjutkan, status Gunung Dempo dinaikkan menjadi Waspada (Level II) terhitung sejak 7 Januari 2022.

“Kita meminta masyarakat, pengunjung, wisatawan maupun pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 Km dari kawah, serta arah bukaan kawah sejauh 2 Km ke sektor utara,” ungkapnya.

Ansori melanjutkan, pemantauan secara intensif terus dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), untuk mengevaluasi aktivitas Gunung Dempo dan antisipasi jika terjadi kenaikkan aktivitas vulkanik yang lebih signifikan.

Dia juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Dempo Pagar Alam untuk tetap tenang, serta tak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Dempo. Dan juga mengikuti arahan dari BPBD Sumsel dan BPBD Pagar Alam, Kabupaten Lahat dan Empat Lawang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.