Inflasi Desember 2021 Tercatat 0,57 Persen, Tertinggi dalam 2 Tahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi di Desember 2021 di angka 0,57 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2022, 11:28 WIB
Pedagang sayuran menunggu pembeli di sebuah pasar di Jakarta, Rabu (1/4/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, salah satunya karena adanya kenaikan harga sejumlah makanan, minuman, dan tembakau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi di Desember 2021 di angka 0,57 persen. Angka ini lebih tinggi dari inflasi November 2021 yang tercatat 0,3 persen. Angka ini juga tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

"Di bulan Desember ini terjadi inflasi sebesar 0,57 persen," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (3/12/2021).

Inflasi di Desember 2021 terjadi karena indeks kepercayaan konsumen mengalami peningkatan. Dari 107,05 pada November 2021 menjadi 107,66 pada Desember 2021.

Meski begitu, inflasi tahun kalender dari tahun ke tahun tetap sama, yakni 1,87 persen. "Karena ini bulan Desember, maka tingkat inflasi dari tahun ke tahun sebesar 1,87 persen" kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Kota dengan Inflasi Tertinggi

Pedagang menata telur di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari 90 kota yang diamati, Margo menyebut 88 kota/kabupaten mengalami peningkatan inflasi. Inflasi tertinggi ada di Jayapura sebesar 1,91 persen. Sedangkan inflasi terendah ada di Pekanbaru dengan tingkat inflasi 0,07 persen.

Tingginya inflasi di Jayapura disebabkan beberapa komoditas yakni angkutan udara memberikan andilnya 0,94 persen. Ikan ekor kuning menyumbang inflasi 0,29 persen, dan ikan tongkol 0,14 persen.

Sementara itu, 2 kota yang mengalami deflasi tertinggi yakni dumai 0,13 persen dan Bukittinggi sebesar 0,04 persen. Adapun komoditas penyumbang deflasi di Dumai antara lain cabe merah 0,33 persen, ikan serai 0,06 persen dan tomat 0,02 persen.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya