Turun, Simak Rincian Harga Emas Pegadaian pada 23 Maret 2021

Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada, Selasa, 23 Maret 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau turun.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2021, 09:00 WIB
Petugas memperlihatkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini naik Rp 12.000 menjadi Rp 893 ribu per gram dibanding sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menawarkan jasa jual beli emas. Jasa ini melengkapi jasa gadai yang sudah ditawarkan sejak perusahaan ini berdiri. Harga emas di Pegadaian berubah mengikuti gerak pasar.

Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Tercatat, terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga terdapat emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.

Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada, Selasa, 23 Maret 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau turun.

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 23 Maret 2021:

 

Harga Emas Antam

- 0, 5 gram = Rp 539.000

- 1 gram = Rp 972.000

- 2 gram = Rp 1.881.000

- 3 gram = Rp 2.796.000

- 5 gram = Rp 4.624.000

- 10 gram = Rp 9.190.000

- 25 gram = Rp 22.841.000

- 50 gram = Rp 45.599.000

- 100 gram = Rp 91.114.000

- 250 gram = Rp 227.506.000

- 500 gram = Rp 454.794.000

- 1000 gram = Rp 909.544.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0, 5 gram = Rp 439.000

- 1 gram = Rp 877.000

- 2 gram = Rp 1.752.000

- 3 gram = Rp 2.628.000

- 5 gram = Rp 4.379.000

- 10 gram = Rp 8.757.000

- 25 gram = Rp 21.891.000

- 50 gram = Rp 43.782.000

- 100 gram = Rp 87.563.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp 612.000

- 1,0 gram = Rp 1.129.000

- 8,0 gram = Rp 8.524.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp 487.000

- 1 gram = Rp 914.000

- 2 gram = Rp 1.813.000

- 5 gram = Rp 4.478.000

- 10 gram = Rp 8.907.000

- 25 gram = Rp 22.221.000

- 50 gram = Rp 44.351.000

- 100 gram = Rp 88.666.000

- 250 gram = Rp 221.599.000

- 500 gram = Rp 442.676.000

- 1000 gram = Rp 884.395.000.

 

Reporter: Anisa Aulia

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Emas Tergelincir 1 Persen karena Penguatan Pasar Saham

Pekerja menunjukkan emas di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam hari ini naik Rp 4.000 atau 0,42% ke level Rp 950.000/gram dari harga hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas turun 1 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pelemahan harga emas ini tetetap terjadi meskipun nilai tukar dolar AS melemah dan imbal hasil obligasi AS juga sedikit monggar.

Mengutip CNBC, Selasa (23/3/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.738,93 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2 persen ke level USD 1.738,1 per ounce.

"Harga emas seharusnya bergeral lebih tinggi, tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Ini berbeda korelasinya," jelas analis CMC Markets Inggris, David Madden.

Ia menambahkan, dalam kondisi saat ini, harga emas bisa tergelincir jauh lebih dalam jika nilai tukar dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi AS naik.

Harga emas turun 1 persen dalam sesi perdagangan Senin karena investor berbondong-bondong ke dolar AS dan obligasi pemerintah. Hal ini karena dihantui oleh keputusan Turki untuk mengganti kepala bank sentral karena kritik terhadap suku bunga tinggi.

“Jika warga Turki khawatir bahwa lira lemah maka mereka akan membeli dolar AS atau emas, tetapi di sinilah ketakutan datang bahwa kontrol modal akan menghentikan uang masuk ke negara itu. Bisa jadi rumit bagi orang-orang untuk mendapatkan dolar AS, dan sebagai gantinya emas, dalam beberapa minggu ke depan, ” tambah Madden.

Penguatan Wall Street juga menjadi pendorong pelemahan harga emas. "Pelaku pasar ingin melihat harga emas di atas USD 1.750 dan bertahan di sana," kata analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya