Proyek Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Senilai Rp142 Triliun Mulai Februari 2021

Nota kesepahaman (MoU) antara konsorsium BUMN dengan LG Energy Solution Ltd, anak perusahaan konglomerasi LG Group ini, senilai US$ 9,8 miliar atau setara dengan Rp142 triliun.

oleh Arief Aszhari diperbarui 30 Des 2020, 15:10 WIB
Sumber daya pengisian ulang baterai mobil listrik BMW i8 dengan menggunakan BMW i Wallbox Plus di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (26/10). Peringati Hari Listrik Nasional ke-72, BMW perkenalkan mobil elektrik ramah lingkungan. (Liputan6.com/Pool/BMW)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah Indonesia untuk menguasai industri baterai kendaraan listrik akan segera terwujud. Hal tersebut, setelah resminya penandatanganan kerjasama dengan LG Energy Solution LTD, untuk membuat pabrik baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

Nota kesepahaman (MoU) antara konsorsium BUMN dengan LG Energy Solution Ltd, anak perusahaan konglomerasi LG Group ini, senilai US$ 9,8 miliar atau setara dengan Rp142 triliun.

"Alhamdulillah dari dinamika tersebut tanggal 18 Desember pemerintah tanda tangan MoU dengan LG grup yang menggandeng perusahaan Hyundai. Ini sudah MoU untuk pembangunan pabrik baterai listrik yang terintegrasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam Keterangan Pers Kepala BKPM Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution & Konsorsium BUMN, Jakarta, seperti disitat Bisnis Liputan6.com, Rabu (30/12/2020).

Lanjut Bahlis, selama proses negosiasi, telah melibatkan para perusahaan BUMN yang akan menjadi pelaksana kerja sama ini. Sehingga diperkirakan pada Januari 2021, akan ada penandatanganan kerjasama investor dengan pada perusahaan BUMN yang terlibat.

"MoU ini dibahas dengan BUMN, jadi setelah ini, Januari sudah tanda tangan kontrak dengan BUMN," kata dia.

Adapun empat perusahaan plat merah yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bahlil memperkirakan, setelah penandatanganan kontrak investor dengan BUMN akan langsung dilakukan realisasi kerja sama.

Pelaksanaan tersebut diperkirakan bisa dikerjakan pada Februari 2021. "Februari sudah action tahap pertama," kata dia.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Produksi Kendaraan Listrik

Sementara itu, terkait pembuatan kendaraan listrik diperkirakan sudah mulai produksi di November 2021. Maka pembuatan pabrik baterai listrik pun akan dikebut karena 50-60 persen komponen kendaraan listrik merupakan baterai .

"Sudah 2021 mobil listrik. Tahun 2021 listrik sudah go," kata dia.

Meski kendaraan listrik sudah mulai diproduksi, tetapi produksi kendaraan berbahan bakar fosil tetap dilanjutkan tahun depan. "Jadi selain mobil BBM, ada juga mobil listriknya," kata dia mengakhiri.

3 dari 3 halaman

Infografis Pilihan:

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya