Kisah Jejak Temuan Kedai Makanan Berusia 2.000 Tahun di Pompeii

Sejumlah arkeolog Italia menemukan kerangka toko makanan dan minuman kuno di Pompeii, kota yang terkubur akibat letusan gunung berapi Vesuvius pada tahun 79 Masehi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2020, 15:22 WIB
Gambar yang dirilis pada 26 Desember 2020 menunjukkan termopolium, semacam konter "makanan cepat saji" pinggiran jalan (street food) pada era Romawi kuno, di Pompeii. Toko itu ditemukan di situs taman arkeologi Regio V yang belum dibuka untuk umum. (Luigi Spina/Parco Archeologico di Pompei via AP)

Liputan6.com, Napoli - Temuan baru kembali terkuak dari Pompeii, kota yang terkubur letusan dahsyat Gunung Vesuvius. Bukan jasad, tapi kali ini adalah sebuah area yang menggambarkan lokasi untuk makan dan minum khalayak.

Para arkeolog Italia menemukan kerangka toko makanan dan minuman kuno di Pompeii, kota yang terkubur akibat letusan gunung berapi pada tahun 79 Masehi.

Mengutip VOA Indonesia Senin (28/12/2020), kedai makanan di Pompeii itu ditemukan di situs Regio V di taman arkeologi, yang belum dibuka untuk umum.

Jejak makanan berusia hampir 2.000 tahun itu ditemukan di beberapa wadah tembikar untuk tempat makanan panas.

Bagian depan kedai tersebut dihiasi dengan lukisan dinding berwarna cerah, beberapa menggambarkan binatang yang menjadi bagian dari bahan makanan yang dijual, seperti ayam dan dua ekor bebek.

Foto yang dirilis pada 26 Desember 2020 terlihat konter makanan dan minuman panas di Pompeii, Italia. Jejak kedai makanan berusia hampir 2.000 tahun ini berupa beberapa wadah tembikar yang ditanam di dalam meja dengan lubang melingkar. (Luigi Spina/Parco Archeologico di Pompei via AP)

“Ini adalah penemuan yang luar biasa. Ini pertama kalinya kami menggali seluruh termopolium," kata Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Ossana.

Bersamaan dengan temuan terbaru di Pompeii, sejumlah arkeolog juga mendapati beberapa tembikar lain.

Di antaranya adalah mangkuk minum perunggu berdekorasi yang dikenal sebagai patera, toples keramik yang digunakan untuk memasak semur dan sup, termos anggur, dan amphora.

Saksikan Juga VIdeo Ini:

2 dari 3 halaman

13 Ribu Orang Terkubur Letusan Gunung Vesuvius

Seorang perempuan mengunjungi situs arkeologi Pompeii seusai kebijakan lockdown selama dua bulan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Italia, Selasa (26/5/2020). Salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia ini dibuka kembali untuk umum pada 26 Mei. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Pompeii, 23 km tenggara Napoli, adalah rumah bagi sekitar 13 ribu orang yang terkubur di bawah abu, kerikil batu apung, dan debu saat erupsi Gunung Vesuvius.

"Analisis awal kami menunjukkan bahwa gambar yang terdapat di bagian depan kedai, mewakili, setidaknya sebagian, makanan dan minuman yang dijual di sana," kata antropolog Valeria Amoretti.

Amoretti mengatakan jejak daging babi, ikan, siput dan daging sapi telah ditemukan di dalam wadah, sebuah penemuan yang dia sebut sebagai "kesaksian atas berbagai macam produk hewani yang digunakan untuk menyiapkan hidangan.”

Pompeii adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Italia dan merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

3 dari 3 halaman

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya