Bicara Soal Pandemi Virus Corona Covid-19, Eks Ajax juga Sentil Kinerja Zidane di Real Madrid

Zidane kembali menukangi Real Madrid pada tengah musim 2018/19. Pelatih asal Prancis itu dipanggil kembali usai Julen Lopetegui gagal mendongkrak performa Karim Benzema dkk.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 05 Apr 2020, 14:00 WIB
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane (AFP/Javier Soriano)

Liputan6.com, Madrid - Eks striker Ajax, Mido mengkritik kinerja Zinedine Zidane di Real Madrid. Menurut Mido, Zidane tidak memberi pengaruh apa pun pada periode keduanya menangani Los Galacticos -julukan Real Madrid.

"Dari sudut pandang saya, Zidane tidak menambah apapun di Real Madrid. Seperti kata pepatah, jangan nikahi wanita yang sama dua kali," kata Mido seperti dilansir Sportskeeda.

Zidane kembali menukangi Real Madrid pada tengah musim 2018/19. Pelatih asal Prancis itu dipanggil kembali usai Julen Lopetegui gagal mendongkrak performa Karim Benzema dkk.

Harapannya, Zidane bisa membuat Real Madrid berjaya lagi seperti pada periode pertamanya. Pada periode pertama, Zidane membawa Real Madrid juara Liga Champions tiga musim berturut-turut.

Total, Zidane mempersembahkan 10 trofi bagi Real Madrid sebelum undur diri pada Mei 2018.

Di musim ini, Zidane belum dapat berbicara banyak. Real Madrid masih kalah bersaing dengan Barcelona di klasemen Liga Spanyol dan harus duduk di peringkat ke-2.

Di Liga Champions, Real Madrid untuk sementara kalah 1-2 dari Manchester City pada leg pertama babak 16 besar. Leg kedua berserta Liga Spanyol untuk sementara ditunda lantaran pandemi virus corona covid-19.

 

2 dari 3 halaman

Bicarakan Pandemi

Eks Ajax dan timnas Mesir, Mido. (Ist)

Di sisi lain, Mido juga menyinggung pandemi virus corona yang tengah berlangsung. Menurutnya, sepak bola saat ini bukan prioritas.

"Sepak bola menjadi urutan kedua saat ini, yang mana akan berdampak kepada seluruh tim di dunia," kata Mido.

"Tetapi nyawa orang-orang lebih penting daripada sepak bola," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Belum Reda

Pandemi virus corona covid-19 belum juga reda sejak pertama kali muncul pada Desember lalu di Tiongkok. Menurut data New York Times, Minggu (5/4/2020), ada 1,1 lebih orang dinyatakan positif di seluruh dunia dengan 62.966 orang meninggal dunia.

Kasus terbayak ditemukan di Amerika Serikat (AS) dengan 311.148 kasus. Di Eropa, Spanyol menggeser Italia sebagai negara terparah dengan 126.168 kasus serta 11.947 orang meninggal dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya