Tersangkut Menara BTS di Bogor, Peterjun Payung Patah Kaki dan Rusuk

Korban yang diketahui bernama Dwiyanto (60) berhasil dievakuasi petugas Damkar yang tiba dengan cepat ke lokasi kejadian.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Sep 2019, 02:23 WIB
Peterjun payung Dwiyanto (60) yang tersangkut di menara BTS berhasil dievakuasi petugas Damkar dan langsung dirujuk ke RSUD Cibinong, Selasa (3/9/2019). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Seorang peterjun payung tersangkut di menara Base Tranciever Station (BTS) di Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/9/2019) pagi.

Akibat insiden tersebut, seorang peterjun yang mengikuti latihan terjun payung yang diselenggarakan Federasi Aero Sport Indonesia itu mengalami patah tulang kaki kanan dan rusuk sebelah kanan.

Triono (43) saksi mata mengungkapkan, awalnya ada empat peterjun melayang di langit Cibinong sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, seorang peterjun pria terpisah dari kelompoknya dan tersangkut di menara pemancar komunikasi setinggi kurang lebih 30 meter.

"Setelah terpisah, salah satu peterjun itu terbang makin menurun lalu nyangkut di menara," kata Tri di lokasi kejadian.

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi petugas penyelamat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor. Sekitar 45 menit kemudian, korban yang diketahui bernama Dwiyanto (60) berhasil dievakuasi petugas Damkar yang tiba dengan cepat ke lokasi kejadian.

Korban langsung dirujuk ke RSUD Cibinong. Dari hasil pemeriksaan tim medis, peterjun itu mengalami cedera patah tulang rusuk sebelah kanan dan kaki sebelah kanan akibat membentur tiang menara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kehilangan Keseimbangan

Kepala Regu Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Arman menduga peterjun payung sipil itu terhempas angin kencang sehingga kehilangan keseimbangan.

"Tadi sama kelompoknya beberapa orang lagi latihan. Sepertinya tidak fokus kehilangan keseimbangan," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya