Gojek: Tarif Ojek Online Harus Bisa Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital

Tarif ojek online yang bakal berlaku kedepannya harus dapat merangkul kesejahteraan baik bagi pengguna maupun pengemudi ojol.

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Mar 2019, 13:00 WIB
ojek online

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengeluarkan aturan untuk ojek online (ojol) yang tertuang dalam PM No 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat. Sedangkan untuk besaran tarifnya akan diumumkan pada Senin pekan depan. 

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebagai pengembang aplikasi ojek online Gojek berharap agar tarif yang bakal diputuskan melindungi mitra pengemudi. Terutama mendukung pertumbuhan ekonomi digital dalam negeri.

Vice President Corporate Communication Gojek, Michael Reza Say, mengaku akan berkomunikasi intensif pada mitra pengemudi terkait tarif ojek online tersebut. Namun, pihaknya tak menyebutkan berapa tarif yang diinginkan dari pihak aplikator.

"Kami akan memaksimalkan upaya untuk memenuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam beberapa minggu ke depan, kami akan berkoordinasi secara intensif dengan para mitra pengemudi," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (22/3/2019).

"Yang pasti, sebagai bagian dari komitmen bersama, Gojek berharap agar pemerintah dapat mendorong penggunaan sepeda motor untuk kepentingan umum yang senantiasa memperhatikan keselamatan pengemudi, penumpang dan pengguna jalan lainnya," dia menambahkan.

Selain itu, Michael berujar, tarif ojek online harus melindungi dari praktik usaha yang tidak sehat bagi pengemudi Gojek. Harapannya, tarif ojol dapat melindungi jutaan mitra pengemudi.

"Dalam penerapannya semoga aturan ini bisa tetap melindungi kehidupan jutaan mitra kami dan keluarganya di seluruh Indonesia, menghindari praktik-praktik usaha yang tidak sehat, sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kata Pengguna

Puluhan GO-JEK berjoget ria saat mengikuti acara GO-JEK Hero Day di Jakarta, Minggu (20/11). Dalam acara tersebut GO-JEK meluncurkan program SWADAYA yang bertujuan membantu meningkatkan kesejahteraan para mitra driver GO-JEK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Dwi Aditya Putra (24) sebagai masyarakat pengguna ojol mengaku tarif ojol sebaiknya mengakomodasi kepentingan pengguna maupun pihak aplikator.

Untuk tarif selama ini yang berlaku, dirinya mengatakan bahwa tarif ojol tidak begitu bermasalah bagi dirinya.

"Kalau untuk tarif selama ini sebetulnya gak ada masalah karena masih terjangkau juga. Apalagi masyarakat juga gak menutup kemungkinan dengan tarif yang sekarang juga kan masih diuntungkan dengan berlakunya kode promo dari pihak aplikator," ungkapnya.

"Kemudian terkait dengan rencana usulan pemerintah untuk tarif ojol ya jangan sampai merugikan kita sebagai masyarakat juga para pengemudi ojek online. Kita tetap sebagai konsumen menginginkan harga yang terjangkau, apalagi mayoritas di Jakarta banyak yang gunakan jasa ojol," dia menjelaskan

Adit berharap, tarif yang bakal berlaku kedepannya dapat merangkul kesejahteraan baik bagi pengguna maupun pengemudi ojol.

"Di satu sisi, kita perlu melihat juga dengan usulan harga yang nantinya diberlakukan itu dampaknya seperti apa? Apakah justru akan merugikan pengemudi atau justru sebaliknya. Maka dari itu pemerintah perlu melihat dari sisi konsumen dan pihak pengemudi. Sehingga nantinya tarif yang akan dikeluarkan bisa menguntungkan keduanya," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya