Bukalapak dan Muhammadiyah Gelar Pelatihan UKM Goes to Digital

Program pemberdayaan ekonomi rakyat ini untuk membangun Indonesia terutama pelaku UKM untuk manfaatkan teknologi.

oleh Merdeka.com diperbarui 02 Agu 2018, 15:20 WIB
Program pemberdayaan ekonomi rakyat UKM goes digital (Foto:Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu)

Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak bekerja sama dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta mengadakan program pemberdayaan ekonomi rakyat yang bertajuk pelatihan UKM Goes Digital.

Acara tersebut dihadiri oleh warga Muhammadiyah DKI Jakarta dan masyarakat umum, serta pengusaha yang ingin memulai bisnis online.

Muhammad Isa selaku Strategic Advisor Bukalapak mengatakan, tujuan program tersebut adalah untuk membangun Indonesia melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya pelaku UKM melalui pemanfaatan teknologi.

"Penetrasi penggunaan internet di Indonesia mengubah perilaku belanja masyarakat yang semula masih offline menjadi online. Kami melihat adanya potensi masyarakat Indonesia untuk menjadi pebisnis online. Diharapkan seminar dan edukasi ini dapat menjawab kebutuhan mereka terhadap perkembangan ekonomi digital," kata Muhammad Isa, di aula PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).

Dalam program UKM Goes Digital ini seluruh peserta disuguhkan oleh sederet materi dan pelatihan seputar bisnis online langsung dari para pakar dan pelapak yang sudah lama bergelut di dunia bisnis online.

Berbagai pelatihan yang diberikan seperti pemanfaatan teknologi digital dalam berbisnis, manfaat dan prospek berjualan secara online, tips dan trik menjalankan bisnis online yang baik dan benar serta cara menghadapi berbagai resiko dalam berbisnis secara online. 

Muhammad Isa juga menuturkan, beberapa keuntungan berjualan online dibanding offline. Salah satunya adalah pasar yang luas karena pembeli bisa berasal dari mana saja.

"Jika produk kita bawa ke langit melalui internet pasarnya akan semakin luas," ujar dia.

Dalam kesempatan serupa, Asep Salwani selaku Ketua Majelis  Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta mengatakan program tersebut digelar dalam rangka mengimplementasikan Pilar ke 3 Muhammadiyah yakni ekonomi dan kewirausahaan.

"Kami menyambut baik kerja sama ini dengan Bukalapak. Para anggota kami tentunya tidak bisa terpisahkan dengan perkembangan teknologi digital, dengan adanya pelatihan seperti ini selain dapat memperluas wawasan kewirausahaan kami melalui pemanfaatan teknologi digital. Kami berharap para anggota kami dapat berwirausaha secara jujur, berkah, dan bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

 

2 dari 2 halaman

Bukalapak Targetkan Pengunjung Aplikasi Capai 70 Juta

Founder & CEO Bukalapak Achmad Zaky (tengah) bersama VP of Marketing Bukalapak Bayu Syerli dan Associate VP of Brand Bukalapak, Ari K. Wibowo pada acara Badai Ratusan Miliar di STUDIO 6 EMTEK CITY, Jakarta, Kamis (26/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Bukalapak terus berinovasi membuat program-program baru seperti Badai Uang Bukalapak, untuk meningkatkan jumlah pengunjung atau pembeli dan transaksi dalam aplikasinya.

Bukalapak menargetkan, jumlah pengunjung pada akhir 2018 bisa menyentuh di atas 70 juta kunjungan.

VP of Marketing Bukalapak Bayu Sterling mengatakan, pihaknya berencana membuat berbagai program baru lagi yang lebih besar pada Kuartal IV 2018.

"Kita punya data, jumlah pengunjung per bulan itu di atas 50 juta. Potensi masih gede. Lewat program-program baru yang lebih besar ini, jumlah pengunjung sampai akhir tahun bisa melewati batas 70 juta," ungkap dia di Jakarta, Kamis 26 Juli 2018.

Demi menggapai tujuan itu, Bayu menyatakan, Bukalapak akan lebih meningkatkan inovasi yang bersifat customer oriented.

Bukan hanya jumlah kunjungan, ia mengatakan, Bukalapak juga punya asa untuk meninggikan keberadaan unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau yang disebut pelapak di aplikasinya.

"Keinginan kita di akhir tahun ini, jumlah pelapak naik dari 3 juta jadi 5 juta dari jumlah UKM di Indonesia yang antara 40-50 juta unit," jelas dia.

"Nafas kita masih jauh. Mudah-mudahan Bukalapak bisa melangkah lebih cepat lagi. Sehingga penetrasi e-commerce di Indonesia semakin luas," dia menambahkan.

Lebih lanjut, Bayu pun turut menerangkan terkait rasio jumlah pengunjung dengan kegiatan transaksi yang terjadi dalam aplikasi. Meski tidak dapat menyebutkan angka pasti, ia menyebutkan perbandingan jumlah kunjungan dan transaksi berkisar belasan persen.

"Salah satu fokus kita untuk meningkatkan angka transaksi adalah dengan meningkatkan performance aplikasi Bukalapak di android. Kalau kita semakin mendorong traffic yang ada di apps, kita yakin bisa meningkatkan angka transaksi yang ada. Rasio angka transaksi terhadap jumlah pengunjung bisa belasan persen," tutur dia.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya