Luhut ke Pengusaha Batu Bara: Ekonomi RI Bagus Meski Rupiah Melemah

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan optimistis kondisi perekonomian Indonesia tetap baik meski diguncang pelemahan rupiah.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2018, 20:14 WIB
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan (Dok Foto: Humas Kemenko Bidang Kemaritiman)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan turut mengomentari pelemahan nilai tukar rupiah yang menyentuh level 14.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Dengan kondisi demikian, pemerintah meyakinkan para pengusaha, khususnya di bisnis batu bara bahwa keadaan ekonomi Indonesia tetap bagus. 

"Perkembangan ekonomi kita cukup bagus, saya bicara dengan Bank Dunia walaupun rupiah kita 14.000 sekian, namun depresiasi sama dengan negara lain. Fundamental kita tetap baik," tegasnya dalam acara buka bersama Asosiasi Pengusaha Batu bara Indonesia (APBI) di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Mantan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini mengatakan, pemerintah terus melakukan efisiensi di sana-sini. Hal ini dilakukan untuk mencapai keadaan ekonomi lebih baik. Pemerintah, kata Luhut, akan terus memperbaiki dan membenahi iklim bisnis dan investasi di Indonesia.

"Presiden (Jokowi) juga tidak punya bisnis, menjadi contoh. Dia berani mendengarkan yang enak dan tidak enak. Berani membuat keputusan, berani bertanggung jawab. Terkadang memang banyak di belokan, saya sebagai pembantu ingin memberi kesaksian, we are in a good track," tandasnya.

 

Reporter : Wilfridus Setu Embu

Sumber : Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Rupiah Kembali Sentuh 14.200 per Dolar AS

Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tembus angka 14.200 per dolar AS pada perdagangan Rabu ini. Dolar AS menguat karena adanya prospek kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.

Mengutip Bloomberg, Rabu (23/5/2018), rupiah dibuka di angka 14.143 per dolar AS, tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.142 per dolar AS.

Sesaat kemudian, rupiah langsung tertekan dan kemudian sempat menyentuh angka 14.204 per dolar AS. Sejak pagi hingga siang ini, rupiah bergerak di kisaran 13.143 per dolar AS hingga 14.204 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.192 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan parokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.178 per dolar AS.

Dolar AS menguat pada perdagangan Rabu ini pekan ini didorong oleh optimisme pelaku pasar akan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. Keyakinan tersebut karena data-data ekonomi AS menunjukkan perbaikan.

"Kami melihat adanya kejelasan mengenai prospek inflasi sehingga mendorong kenaikan suku bunga," jelas analis pasar uang UOB Singapura Heng Koon.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya