Nasdem Minta Waspadai Oknum Penyebab Harga Naik Saat Ramadan

Untuk harga pangan, Syahrul Yasin mengapresiasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang membuatnya terkendali.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Mei 2018, 08:42 WIB
Petugas Disperindag dan Polres Bogor saat melakukan sidak harga stok kebutuhan pangan di pasar Cibinong, Bogor (2/5). Sidak dilakukan dalam rangka mengantisipasi kenaikan dan dan kelangkaan harga jelang bulan ramadan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Nasdem Syahrul Yasin Limpo mengatakan, selain aksi terorisme, pemerintah harus waspada terhadap oknum penyebab terjadinya kenaikan pangan saat Ramadan dan tarif angkutan mudik Lebaran.

"Kenaikan harga pangan dan ongkos transportasi selalu menghantui warga setiap puasa dan Lebaran," kata Syahrul, Rabu (23/5/2018).

Untuk harga pangan, dia mengapresiasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, yang membuatnya terkendali. Terlebih, secara khusus Presiden telah memantau agar harga tak melonjak saat Ramadan.

Namun, Syahrul mengingatkan, jangan sampai para jajarannya tak bisa menerjemahkan langkah Jokowi-JK, sehingga memberi celah kepada para oknum.

"Jangan sampai perhatian penuh Presiden Jokowi tidak diterjemahkan secara serius oleh yang di lapangan. Masih ada oknum-oknum yang mencoba mencuri kesempatan," tutur Syahrul.

2 dari 2 halaman

Angkutan Darat

Untuk angkutan darat, masih kata dia, diyakininya masyarakat akan lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi. Dan, pemerintah telah sigap dengan membangun sejumlah sarana jalan dan jembatan.

"Untuk udara dan laut, masih banyak pemakai angkutan umum. Artinya harus ada perhatian pada tarif," ungkap mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini.

Dia mengerti jika para operator angkutan umum mencoba mencari peluang mendapatkan keuntungan lebih di setiap momen mudik. Namun, dirinya mengingatkan jangan sampai ini membebani warga.

"Jangan sampai keuntungan terlalu tinggi dengan cara menetapkan ongkos yang mencekik warga. Ini momen baik, jangan sampai dikotori keserakahan," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya