Cak Imin: Kalau Pemilu 2019 Kacau, MK Masuk Neraka

Keputusan soal pemilu serentak ini merupakan hasil putusan MK beberapa waktu lalu.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 23 Mei 2018, 08:39 WIB
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar didampingi Ketua F-PKB MPR Jazilul Fawaid dan Plt Ketua F-PKB DPR Cucun Syamsurizal memberi keterangan pers usai menghadiri Parlemen Santri Angkatan IV F-PKB MPR RI, Jakarta, Kamis (19/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengingatkan beban Mahkamah Konstitusi (MK) sangat besar dalam pemilu 2019. Helatan politik akbar itu akan menggelar pemilihan presiden dan legislatif secara berbarengan.

Keputusan soal pemilu serentak ini merupakan hasil putusan MK beberapa waktu lalu. Cak Imin termasuk orang yang tidak setuju dengan putusan itu.

"Kalau sampai kacau MK harus bertanggung jawab di dunia dan akhirat," ujar Cak Imin di Rumah Dinas Wakil Ketua MPR, Jalan Wijaya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa 22 Mei 2018.

Ia mengaku, mendapat keluhan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) perihal kesulitan dalam proses perhitungan jika nantinya Pilpres dan Pileg berjalan serentak.

Cak Imin memberikan ilustrasinya. Ia mengatakan, dalam simulasi normal dengan lima kertas suara, dari pencoblosan hingga perhitungan suara dibutuhkan waktu 24 jam.

"Oleh karena itu, MK harus bertanggung jawab. Kalau ada kekacauan, MK masuk neraka," kata dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Tampung Masukan Tommy Soeharto

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan pidato politik sebelum menuju Gedung KPU RI, Jakarta, Minggu (18/2). Pidato tersebut bertemakan demokrasi untuk kemanusiaan, keadilaan dan kemakmuran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam kesempatan yang sama, Cak imin juga menampung masukan Hutomo Mandala Putera alias Tommy Soeharto. Tommy sempat menyarankan agar pemilihan presiden dikembalikan kepada MPR.

"Ya sebetulnya semua masukan akan kita tampung, masukan Pak Tommy bagus," kata Cak Imin.

Namun Cak Imin menyayangkan masukan yang dia anggap bagus itu muncul dari Tommy Soeharto.

"Tapi alangkah bagusnya bukan hanya Pak Tommy yang mengusulkan. Jadi dikiranya jadi ingin kembali ke masa orde baru," kata Cak Imin.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya