Liputan6.com, Jakarta: Ketua Dewan Penasihat DPP Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, penyebarluasan pesan singkat (SMS) yang hendak membenturkan masyarakat Ambon sangat dimungkinkan ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan Indonesia gaduh. "Kita harus selalu menghindari pertikaian dan kekerasan. Kita waspada pada penyebarluasan desas-desus. Sangat mungkin juga ada pihak-pihak kekuatan tertentu, mungkin juga kekuatan asing yang selalu ingin membikin Indonesia gaduh," Kata Prabowo Subianto di sela acara Halal bilhalal, di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Senin (12/9).
Namun, Prabowo enggan berkomentar panjang mengenai pertikaian di Ambon, apakah sebagai bentuk pengalihan isu terkait banyaknya kasus korupsi yang melilit berbagai kader partai pemenang pemilu saat ini? "Ya saya kira itu tadi. Desas-desus dipercaya. Berita palsu dipercaya," ucapnya.
Kendati demikian Prabowo mengimbau agar warga Ambon tidak mudah terpancing desas-desus. "Jadi seluruh masyarakat, semua unsur, menurut saya harus selalu menjaga kesejukan, menjaga perdamaian, dan tidak mudah tepancing oleh desas-desus. Itu pendapat saya," imbaunya.
Mengenai provokasi yang menggunakan SMS, dikatakannya, hal itu membuat Indonesia tidak tenang. "Ya apalagi kalau ada indikasi seperti itu. Berarti ini ada unsur yang ingin selalu memprovokasi supaya kita tidak tenang," tutupnya.(BJK/ULF)
Namun, Prabowo enggan berkomentar panjang mengenai pertikaian di Ambon, apakah sebagai bentuk pengalihan isu terkait banyaknya kasus korupsi yang melilit berbagai kader partai pemenang pemilu saat ini? "Ya saya kira itu tadi. Desas-desus dipercaya. Berita palsu dipercaya," ucapnya.
Kendati demikian Prabowo mengimbau agar warga Ambon tidak mudah terpancing desas-desus. "Jadi seluruh masyarakat, semua unsur, menurut saya harus selalu menjaga kesejukan, menjaga perdamaian, dan tidak mudah tepancing oleh desas-desus. Itu pendapat saya," imbaunya.
Mengenai provokasi yang menggunakan SMS, dikatakannya, hal itu membuat Indonesia tidak tenang. "Ya apalagi kalau ada indikasi seperti itu. Berarti ini ada unsur yang ingin selalu memprovokasi supaya kita tidak tenang," tutupnya.(BJK/ULF)
