Sukses

Enterpreneur Muda Cirebon Berbagi Kunci Sukses Untuk Pekerja dan Pelaku Usaha Kecil

Ia menyebutkan, ada 5 B kunci sukses dalam hidup baik sebagai pekerja maupun pelaku usaha kecil

Liputan6.com, Cirebon Banyak cara dilakukan seseorang untuk mencapai kesuksesan dalam sebuah kehidupan. Mulai dari, hubungan sosial hingga karir dan usaha. 

Butuh proses dan pengalaman yang cukup untuk mencapai kesuksesan. Sebab, ada hikmah yang bisa dipetik dari pengalaman seseorang.

CEO Narayana Enterprise yang berkantor di Cirebon Whisnu Sentosa mengatakan, pengalaman mengajarkan seseorang untuk menjadi matang dalam mencapai kesuksesan. 

"Yang bisa menentukan sukses adalah kematangan dia dalam manajemen waktu, finance sampai membuat roadmap kehidupan," kata Whisnu, Sabtu (25/5/2024).

Pada kesempatan tersebut, Whisnu menyempatkan diri untuk berbagi tips dan kunci menuju kesuksesan. Terutama kunci sukses dalam hidup bagi seorang pekerja dan pelaku UMKM. 

Ia menyebutkan, ada 5 B kunci sukses dalam hidup baik sebagai pekerja maupun pelaku usaha kecil. Yakni bersyukur, berhemat, berdagang, bersedekah dan berinvestasi. 

"Bersyukur ada di poin pertama karena menjadi pondasi penting dalam hidup," ujarnya.

Whisnu mengaku pernah melakukan riset dan analisa terutama di kalangan UMKM maupun pekerja. Banyak orang menganggap definisi sukses harus bisa mencari uang sebanyak mungkin.

"Tapi lupa ada kebocoran dalam rumah tangga terutama dalam manajemen keuangan. Nah bersyukur ini akan berdampak pada ia memenuhi definisi angka cukup dalam kehidupan," kata Whisnu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunci Sukses

Untuk berhemat, Whisnu selalu menekankan agar mampu memanajemen keuangan. Baik dalam rumah tangga maupun usaha. 

Ia menyarankan agar para pekerja maupun pelaku UMKM membuat standar operasional. Bila perlu, katanya, ada buku pintar yang bisa mengatur pengelolaan keuangan.

"Masih banyak pelaku UMKM yang masih menyatukan keuangan pribadi sama usaha baiknya dipisah," ujarnya.

Untuk pekerja biasanya sudah memiliki kepastian gaji. Idealnya, kata Whisnu, para pekerja harus memiliki kecerdasan finance. Jika sudah memiliki kecerdasan finance maka secara otomatis akan mampu mengelola keuangan dengan baik. 

"Kunci kedua adalah berhemat. Dengan berhemat kita bisa menyimpan sejumlah keuangan kita. Karena kaya secara materil itu keharusan namun hidup sederhana adalah kebaikan. Seperti Rasulullah yang kaya raya namun sikap nya sederhana. Artinya pisahkan mana yang menjadi kebutuhan dan yang hanya sekedar keinginan," kata Whisnu.

Kunci lain adalah berdagang. Whisnu menyarankan para pekerja yang sudah mampu mengelola keuangan agar mulai berfikir untuk mengelola usaha kecil.

Ia menyarankan menjadi pelaku UMKM baiknya dipadu dengan pengalaman kerja. Sebab, pengalaman kerja mengajarkan seseorang untuk menata diri. 

"Banyak fakta pelaku umkm baru beroperasi namun hancur dan kehidupan susah. Mereka juga kadang menghadapi dilema karena harus mengeluarkan uang untuk kegiatan lain. Karena omset penuh dengan ketidakpastian," kata Whisnu.

Selain berdagang, Whisnu mengimbau seseorang untuk terus bersedekah. Menurutnya, poin sedekah ini tidak bisa lepas dari kehidupan seseorang. 

Ia menjelaskan, dalam konteks bisnis, sedekah bisa dihadirkan membentuk nilai tambah jika akan mengelola satu merek tertentu. 

"Misal saya makan mie ramen dan minum di kedai. Tiba-tiba saat hendak pulang mobil saya bersih dicuci. Satu sisi value added, sisi lain sedekah," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Whisnu mengatakan jika kunci terakhir yakni berinvestasi. Pentingnya berinvestasi agar memiliki capital gain atau keuntungan dari modal berinvestasi kedepan.

"Usahakan punya aset yang mengandung capital gain sehingga di waktu berikutnya memiliki nilai tambah. Bisa emas atau property,"ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.