Erupsi Dahsyat, Gunung Kilauea Semburkan Abu Setinggi 9.000 Meter

Badan Pertahanan Sipil Hawaii mendesak penduduk Big Island yang tinggal di kawasan terdampak letusan Gunung Kilauea untuk mengungsi.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2018, 14:32 WIB
Seorang wanita berada di mobilnya mengambil gambar kepulan abu vulkanik dari gunung berapi Kilauea di Big Island Hawaii (15/5). (Mario Tama/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Hawaii - Para pejabat Hawaii mengatakan sebuah letusan yang sangat hebat terjadi di puncak Gunung Kilauea. Erupsi itu membuat kepulan abu tersembur sejauh 9.000 meter ke udara pada Kamis, 17 Mei 2018 pagi waktu setempat.

"Kepulan abu akan menutupi wilayah sekitarnya," kata Badan Pertahanan Sipil Hawaii County seperti dikutip dari VOA News Indonesia, Jumat (18/5/2018).

Melihat kondisi itu, Badan Pertahanan Sipil Hawaii mendesak penduduk Big Island yang tinggal di kawasan terdampak letusan untuk mengungsi.

Letusan di puncak Gunung Kilauea itu terjadi setelah aktivitas vulkanik selama dua pekan yang memuntahkan lahar mengalir ke permukiman dan menghancurkan sedikitnya 31 rumah.

Para ilmuwan mengatakan letusan itu adalah yang paling kuat dalam beberapa hari belakangan, meski hanya berlangsung beberapa menit.

Pihak berwenang memperingatkan penduduk dan pesawat-pesawat untuk menghindari sebagian wilayah Big Island setelah Gunung Kilauea itu mengeluarkan abu tebal dan batu-batuan besar.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

185.000 Penduduk Terpaksa Mengungsi

Seorang wanita melihat asap tebal yang berembus dari puncak gunung berapi Kilauea di Hawaii. 15 Mei 2018. Para wisatawan tetap santai dan justru menjadikan letusan gunung ini sebagai objek wisata. (MARIO TAMA/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP)

Sejauh ini, 31 rumah dilaporkan terkena dampak erupsi Gunung Kilauea, yang terjadi setelah gempa bumi besar pertama sejak 43 tahun terakhir mengguncang Pulau Besar Hawaii (Big Island Hawaii) pada Sabtu, 5 Mei 2018. Namun tak dirinci kerusakan yang terjadi pada bangunan tempat tinggal tersebut.

Seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa, 8 Mei 2018, aktivitas gunung api teraktif di Hawaii itu juga memicu retakan di beberapa titik di Leilani Estates. Ini kemudian mendorong aliran lava mengalir ke area permukiman warga, lalu memblokir jalanan.

Menurut laporan dan gambar yang beredar luas, asap terlihat mengepul dari jalanan retak. Sementara, lava dari Gunung Kilauea yang menyembur membakar pohon dan meninggalkan jejak gosong di atas jalanan.

Beberapa jalan rusak, dan ada kemungkinan celah dapat terbuka lebih lanjut atau yang baru bisa muncul. Taman dan kampus-kampus ditutup, sementara 1.800 dari 185.000 penduduk pulau itu terpaksa mengungsi.

Sebelumnya, dikutip dari Vox.com, Lembaga Geologi Nasional Amerika Serikat (AS), USGS, melaporkan kini ada 10 retakan muncul di sisi timur Gunung Kilauea. Cahaya dari laharnya bahkan dapat terlihat oleh satelit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya