Liputan6.com, Surabaya: Beban hidup yang begitu berat tak jarang membuat orang putus asa. Jalan pintas pun dipilih seperti dilakoni seorang kakek di Pandegiling, Surabaya, Jawa Timur. Munari ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya, Rabu (29/9).
Dugaan sementara Munari nekat akhiri hidup karena buta di kedua matanya yang diidap sejak lama. Korban ditemukan pertama kali oleh Erwan, cucunya. Ketika itu sang cucu hendak mengantarkan makanan untuk sarapan. Erwan kala itu curiga ketika pintu diketuk, tak kunjung mendapat jawaban. Ia pun mengintip dari jendela dan mendapati Munari tergantung.
Sebelum meninggal Erwan sempat melihat Munari kerap gelisah. Munari mengeluh sakit pada bagian kepala.
Jajaran Kepolisian Sektor Tegalsari, Surabaya menyelidiki kasus ini. Dari identifikasi di lokasi kejadian, tak menemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga kuat korban murni gantung diri. Jasad korban kini berada di Rumah Sakit dokter Soetomo.
Dugaan sementara Munari nekat akhiri hidup karena buta di kedua matanya yang diidap sejak lama. Korban ditemukan pertama kali oleh Erwan, cucunya. Ketika itu sang cucu hendak mengantarkan makanan untuk sarapan. Erwan kala itu curiga ketika pintu diketuk, tak kunjung mendapat jawaban. Ia pun mengintip dari jendela dan mendapati Munari tergantung.
Sebelum meninggal Erwan sempat melihat Munari kerap gelisah. Munari mengeluh sakit pada bagian kepala.
Jajaran Kepolisian Sektor Tegalsari, Surabaya menyelidiki kasus ini. Dari identifikasi di lokasi kejadian, tak menemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga kuat korban murni gantung diri. Jasad korban kini berada di Rumah Sakit dokter Soetomo.
