Liputan6.com, Cina: Badai tropis Chanthu menerjang Provinsi Guangdong, kawasan Cina Selatan, Kamis (22/7) siang waktu setempat. Badai berkekuatan 115 kilometer per jam ini, mengakibatkan beberapa kapal yang bersandar di Pantai Maoming terbalik.
Sementara itu, dua nelayan yang nekat melaut dihantam badai meski akhirnya berhasil diselamatkan. Hujan deras yang dibawa badai Chanthu diperkirakan terus turun dan berpotensi banjir. Warga diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing hingga badai mereda.
Banjir dan tanah longsor sepanjang tahun ini di Cina telah menewaskan lebih dari 700 orang, sementara ratusan warga lain hilang. Bencana ini dikhawatirkan berlanjut karena musim hujan berlangsung hingga Agustus mendatang.
Cuaca ekstrem juga melanda Eropa. Di Moskow, Rusia, gelombang panas memicu terjadinya kebakaran hutan dan polusi asap. Sementara di Siberia, akibat suhu yang meningkat hingga 30 derajat celcius lapisan gletser di kawasan tersebut mencair.
Kondisi ini dimanfaatkan para warga untuk bermain di tempat tersebut. Sedangkan di Roma, Italia, suhu panas yang menyengat membuat warga memilih mendinginkan
tubuh di sekitar pancuran kota. Namun, warga diperingatkan untuk tidak terlalu lama berada di tempat terbuka agar terhindar dari dehidrasi.(IDS/YUS)
Sementara itu, dua nelayan yang nekat melaut dihantam badai meski akhirnya berhasil diselamatkan. Hujan deras yang dibawa badai Chanthu diperkirakan terus turun dan berpotensi banjir. Warga diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing hingga badai mereda.
Banjir dan tanah longsor sepanjang tahun ini di Cina telah menewaskan lebih dari 700 orang, sementara ratusan warga lain hilang. Bencana ini dikhawatirkan berlanjut karena musim hujan berlangsung hingga Agustus mendatang.
Cuaca ekstrem juga melanda Eropa. Di Moskow, Rusia, gelombang panas memicu terjadinya kebakaran hutan dan polusi asap. Sementara di Siberia, akibat suhu yang meningkat hingga 30 derajat celcius lapisan gletser di kawasan tersebut mencair.
Kondisi ini dimanfaatkan para warga untuk bermain di tempat tersebut. Sedangkan di Roma, Italia, suhu panas yang menyengat membuat warga memilih mendinginkan
tubuh di sekitar pancuran kota. Namun, warga diperingatkan untuk tidak terlalu lama berada di tempat terbuka agar terhindar dari dehidrasi.(IDS/YUS)
