Menko Darmin Tegur Ahok soal Preman Pasar

Banyak distributor yang berniat menyuplai barang di suatu pasar di Jakarta ditolak dengan berbagai alasan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Agu 2016, 17:11 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberi keterangan usai Rapat Terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9). Presiden Jokowi meminta seluruh kementerian membuat terobosan untuk memudahkan investasi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Perekonomian Darmin Nasution menegur Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Teguran diberikan karena masih banyak pasar di Jakarta yang dipenuhi preman sehingga bahan pokok tak bisa masuk.

"Tadi kita sudah bilang sama Pak Ahok, kan tadi dia datang. Coba tolong ditertibkan pasar-pasar itu. Bawang dibawa dari Nganjuk enggak boleh masuk karena mereka langganannya dari Brebes," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Hal seperti ini, kata Darmin, banyak terjadi di sejumlah pasar di Jakarta. Banyak distributor yang berniat menyuplai barang di suatu pasar, malah ditolak dengan berbagai alasan.

"Pasar kita itu kelihatannya gayanya gaya preman. Di mana orang mau masukin barang itu, mereka bisa bilang enggak boleh masuk. Enggak tahu juga siapa," ujar dia.

Darmin meminta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Ahok bekerja sama memberantas aksi premanisme ini. Sehingga fungsi Pasar Jaya benar memfasilitasi berdagang bukan mengatur siapa yang boleh masuk dan tidak.

"Itu benar-benar urusan di lapangan. Enggak tahu siapa ini premannya. Artinya yang saya bilang adalah, membawa barang produk pangan ke suatu pasar, bisa dihalang-halangi enggak bisa masuk. Siapa itu, biar mendag dan gubernur lah yang mengurus," pungkas Darmin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya