Liputan6.com, Teheran: Puluhan ribu warga Iran yang setia kepada pemerintah menggelar demo tandingan, Rabu (30/12) waktu setempat untuk menentang gerakan pro-reformasi. Massa yang dimobilisasi pemerintah memenuhi sejumlah kota, di antaranya Shiraz, Arak, Qom, dan Teheran.
Dalam orasinya pengunjuk rasa rata-rata meneriakkan yel-yel kematian bagi para musuh. Kemarin tak terlihat begitu banyak warga menjalani aktivitas sosial. Pemerintah Iran memang sengaja meliburkan seluruh kegiatan sosial.
Sedangkan di Eropa, gelombang unjuk rasa mendukung tokoh oposisi Iran kembali digelar di Kedutaan Besar Iran di Prancis dan Inggris. Mereka juga mengecam tindakan polisi Iran yang berlaku kejam terhadap para demonstran.
Sedikitnya delapan orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada Ahad lalu. Saat itu petugas keamanan terlibat bentrokan dengan pengunjuk rasa anti pemerintah. Ratusan demonstran pun ditahan dalam insiden itu. Terkait bentrokan, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kembali menuding Barat berada di balik demonstrasi itu [baca: Kerusuhan di Teheran Picu Protes].(TES)
Dalam orasinya pengunjuk rasa rata-rata meneriakkan yel-yel kematian bagi para musuh. Kemarin tak terlihat begitu banyak warga menjalani aktivitas sosial. Pemerintah Iran memang sengaja meliburkan seluruh kegiatan sosial.
Sedangkan di Eropa, gelombang unjuk rasa mendukung tokoh oposisi Iran kembali digelar di Kedutaan Besar Iran di Prancis dan Inggris. Mereka juga mengecam tindakan polisi Iran yang berlaku kejam terhadap para demonstran.
Sedikitnya delapan orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada Ahad lalu. Saat itu petugas keamanan terlibat bentrokan dengan pengunjuk rasa anti pemerintah. Ratusan demonstran pun ditahan dalam insiden itu. Terkait bentrokan, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kembali menuding Barat berada di balik demonstrasi itu [baca: Kerusuhan di Teheran Picu Protes].(TES)
