Cabai Rawit di Papua Kian 'Pedas'

Harga cabai rawit di Sorong, Papua, melonjak.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Jun 2016, 14:00 WIB
Petani cabe di Gajahrejo, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur. Harga cabe rawit di tingkat petani mencapai Rp 50 ribu per kilogram. (ANTARA)

Liputan6.com, Sorong - Harga cabai rawit di pasar tradisional Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, melonjak saat memasuki hari kedelapan puasa Ramadan. Harganya kini rata-rata mencapai Rp 80.000 per kilogram.

Pedagang di Pasar Remu Sorong, misalnya, menawarkan satu kilogram cabai rawit hingga mencapai Rp 80.000, atau naik Rp 20.000 dari harga sebelumnya Rp 60.000 per kilogram.

Seorang pedagang Pasar Remu Sorong, Astin Nurull (35), mengaku menjual cabai rawit seharga Rp 80.000 per kilogram karena harga di tingkat agen dan petani naik.

Menurut Astin, stok cabai rawit dari agen maupun petani sepekan terakhir ini berkurang. Sementara permintaan di pasar cukup tinggi sehingga harga pun naik.

"Berbeda dengan tomat stok melimpah di pasar, sehingga harga turun dari sebelumnya Rp 25.000 menjadi Rp 20.000/kg pada hari kedelapan puasa Ramadan," kata dia, dilansir Antara, Senin, 13 Juni 2016.

Ia mengakui, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Remu Kota Sorong juga mengalami kenaikan namun tidak setinggi kenaikan harga cabai rawit.

Sindy (31), ibu rumah tangga yang bermukim di Kelurahan Klasaman saat ditemui usai membeli cabai rawit di Pasar Remu mengharapkan harga cabai rawit bisa normal hingga menjelang perayaan Idul Fitri nanti.

"Saya berharap pedagang tidak menaikkan harga cabai rawit hingga menjelang Idul Fitri nanti karena cabai rawit adalah bumbu yang sangat dibutuhkan untuk setiap masakan hidangan Lebaran," kata Sindy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya