Penduduk Terlalu Sedikit, 3 Negara Skandinavia Diusulkan Melebur

Swedia dan Denmark sama-sama anggota UE, sedangkan Norwegia bukan. Lalu, NATO beranggotakan Norwegia dan Denmark, tapi Swedia bukan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 23 Mei 2016, 21:00 WIB
Kota Guthenburg, kota terbesar di Swedia. (Sumber Los Angeles Times)

Liputan6.com, Gothenburg - Tiga negara Skandinavia, yaitu Swedia, Norwegia, dan Denmark terkenal di dunia sebagai negara-negara dengan standar tertinggi kehidupan di dunia. Tapi ada masalah, jumlah penduduknya terlalu sedikit.

Misalnya, Swedia hanya berpenduduk 9,5 juta orang, lebih sedikit dari penduduk Jakarta. Masing-masing Denmark dan Swedia hanya berpenduduk setengah jumlah penduduk Swedia.

Dikutip dari Washington Post pada Senin (23/5/2016), walaupun sepertinya bukan masalah, ada sejumlah pendapat lain. Seorang miliarder Norwegia yang bernama Petter Stordalen mengatakan melalui wawancara dengan harian Göteborgs Posten, mengatakan, “Bayangkanlah suatu negara yang hebat kalau kita bersama.” 

Gagasan dari miliarder dunia properti dan hotel itu mendapat sambutan yang beragam, namun ia memandangnya dari pandangan pelaku bisnis. Katanya, "Di Swedia ada 10 juta orang. Masing-masing Norwegia dan Denmark memiliki 5 juta orang. Tentunya 20 juta orang akan lebih baik, entah untuk penjualan mobil, pesawat terbang, ataupun inovasi."

Mungkin masuk akal. Jumlah penduduk Swedia hanya sekitar 1/8 ukuran populasi Jerman dan GDP negara itu juga sekitar 14% dari GDP negara Jerman.

Walaupun digabung, GDP negara 'Skandinavia' masih belum menyaingi kekuatan lain di Eropa, tapi memberi potensi pertumbuhan yang lebih besar, demikian menurut Stordalen.

Swedia dan Denmark sama-sama anggota UE, sedangkan Norwegia bukan. Lalu, NATO beranggotakan Norwegia dan Denmark, tapi Swedia bukan. (Sumber Google Maps)

Dan tidak semuanya berurusan dengan ekonomi. Stordalen mengamati bahwa 3 negara itu berbagi sejarah, memiliki bahasa dan acuan budaya yang mirip.

Di masa lalu, tiga negara itu merupakan bagian dari Perserikatan Kalmar, yang dulunya mencakup Finlandia dan Islandia. Kemudian, Norwegia berserikat dengan Denmark, sebelum kemudian berserikat dengan Swedia. Belum lagi dengan adanya gerakan Skandinavisme pada Abad ke-19, yang kemudian disusul dengan Nordisme.

Namun demikian, pentingnya kaitan Skandinavia dengan Nordik termentahkan oleh keberadaan Uni Eropa (UE). Swedia dan Denmark sama-sama anggota UE, sedangkan Norwegia bukan anggota UE. Demikian juga dengan keberadaan NATO yang juga beranggotakan Norwegia dan Denmark, tapi Swedia tidak ikut.

Lalu ada fakta bahwa Denmark dan Norwegia sama-sama pernah diduduki Nazi Jerman selama Perang Dunia II, sedangkan Swedia secara resmi menyatakan netral. Masih ada sedikit ganjalan yang terasa hingga sekarang.

Namun demikian, komentar-komentar di media sosial menengarai adanya dukungan terhadap gagasan itu. Dalam laman Göteborgs Posten di Facebook, para pengguna sepertinya setuju bergabung, asalkan ibukota negara nantinya ada di Gothenburg, suatu kota utama di Swedia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya